Mensos Pastikan Stok Raskin Aman

Mensos Pastikan Stok Raskin Aman

BUKITTINGGI (HR)-Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memastikan stok beras untuk warga miskin (raskin) secara nasional, masih dalam kategori aman. Kondisi ini akan berlanjut hingga awal tahun 2016 mendatang. Bahkan pada September 2015 nanti, Bulog akan menyerap kembali produksi padi masyarakat.

Sementara khusus untuk Sumatera Barat, kondisinya juga serupa. “Sudah ditanya kepada kepala Bulog bahwa di Sumbar total seluruhnya sekarang ada 18 ribu ton, sementara kebutuhan perbulannya  4 ribu ton. Artinya, raskin di Sumbar aman sampai 4,5 bulan ke depan. Kalau 4,5 bulan ke depan, itu artinya sampai pertengahan Januari aman,” ujar Khofifah Indar Parawansa ketika meninjau stok raskin di Perum Bulog Sub Divre Bukittinggi, Minggu (9/8).

Untuk skala nasional, Mensos mengatakan bahwa stok raskin berjumlah 1,5 juta ton dan mencukupi untuk 15,5 juta Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTSPM) hingga awal tahun 2016 mendatang.

“Saya ingin menyampaikan kepada kita  semua, bahwa kekhawatiran terhadap kemungkinan kekeringan, kemungkinan kemarau panjang, kemungkinan gagal panen di beberapa tempat secara nasional, raskin aman, karena bulog masih punya stok 1,5 juta ton,” jelas Mensos.

Mensos Khififah berharap kepada seluruh bupati/walikota seluruh Indonesia untuk melakukan percepatan penyampaian SPA (Surat Perintah Alokasi) kepada Kepala Gudang Divre dan Sub Divre Bulog. Jika pada akhir Agustus 2015 ini semua bupati dan walikota mampu menyelesaikan SPA-nya, maka tanggal 1 September 2015 mendatang Mensos berencana untuk mendistribusi raskin secara serentak di seluruh Indonesia.

“Jadi, sekarang tinggal percepatan Surat Perintah Alokasi dari masing-masing bupati/walikota seluruh  Indonesia, agar per-1 September distribusi raskin bulan September bisa dilakukan secara serentak  seluruh Indonesia.  Ini  untuk memastikan  bahwa stok raskin aman,” lanjut Mensos Khafifah.

Mensos juga mengimbau kepada pihak terkait, agar bisa memastikan kualitas standar raskin sebelum beras itu terdistribusi hingga nantinya sampai ke titik distribusi ke titik Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat.

“Tolong seluruh kepala  desa, RT, RW, ngecek bahwa standar yang diterima  oleh masyarakat sama seperti standar ketika beras itu baru dikeluarkan dari gudang. Karena ada indikasi kemungkinan dari gudang, di jalan itu kemudian berganti kendaraan sehingga berganti kualitas. Di beberapa tempat ada indikasi seperti itu, sehingga peran dari tim pikor raskin masing-masing kabupaten kota menjadi penting,” harap Khafifah.

Jika memang nantinya ditemukan kualitas raskin yang berubah, maka masyarakat penerima raskin menurut Mensos, bisa mengadukan hal tersebut ke Bulog, dalam waktu satu kali 24 jam. Jika ditemukan kasus itu, maka Bulog akan mengganti raskin sesuai standar.

Terkait jumlah raskin yang harus diterima RTSPM, Mensos menyebut bahwa masing-masing RTSPM akan menerima 15 kilo. Tapi jumlah itu menurutnya sangat variatif, karena ada beberapa daerah yang memberi tambahan subsidi bagi RTSPM.  (h/wan/ddg)