Meranti Diberkahi dengan Buah Melimpah

Meranti Diberkahi dengan Buah Melimpah

SELATPANJANG (HR)-Musimbuah-buahan menjadi berkah tersendiri bagi sejumlah warga yang memiliki kebun. Karena ini merupakan peluang rezeki bagi mereka.

Warga Desa Bantar, Kecamatan Rangsang Barat misalnya.

Sebagian masyarakat di wilayah ini memiliki kebun rambutan, manggis, durian, dan cempedak yang mencapai puluhan batang. Bulan Juni dan Agustus merupakan waktu panen hasil kebun mereka.

Saat buah mulai matang, biasanya pemilik kebun akan langsung memanen atau mengupah orang lain untuk bekerja. Rambutan contohnya biasanya dibeli oleh para pengumpul yang menjual kembali di  Selatpanjang.

“Satu ikat (20 buah) dijual Rp2.000. Mereka (pengumpul) langsung datang menjemput ke sini,” ujar Ita, salah pemilik kebun rambutan di Desa Bantar, Senin (3/8).

Rambutan Binjai memang lebih mudah untuk dijual karena rasanya lebih manis dan dagingnya mudah lepas dari bijinya saat dimakan. Tak jarang jenis ini akan menjadi mahal harganya di kota Selatpanjang, Rp6.000 hingga Rp10.000 per ikatnya.

Sedangkan untuk rambutan jenis nona, biasanya ada pengepul yang khusus datang memborong hingga puluhan ton. Dalam satu pohon rata-rata bisa menghasilkan 6 hingga 8 ton buah rambutan. Satu kilogram rambutan yang rasanya sedikit masam ini, hanya dihargai Rp 800.

“Banyak yang lebih memilih secara menjual borongan, karena lebih mudah untuk dijual,” tuturnya lagi.

Salah seorang pembeli rambutan borongan, Pandi, mengatakan, rambutan nona yang dikumpulkannya dari para pemilik kebun dikirim kembali ke Pelabuhan Buton, Siak Sri Indrapura. Selanjutnya akan dibawa ke pulau Jawa untuk diproses, pengalengan.

Pandi mengaku Meranti selain memiliki komoditi sagu yang menjadi menasional itu, ternyata juga diberkahi dengan berbagai hasil buah-buahan.(ran)