- Hadapi Pilkada Serentak 2015 - Banyak Kepala Daerah Terjerat Hukum

Syarwan Hamid: Belajarlah dari Pengalaman

Syarwan Hamid: Belajarlah  dari Pengalaman

PEKANBARU (HR)-Menghadapi ajang Pemilihan Kepala Daerah serentak, Desember mendatang, mendapat perhatian serius salah seorang tokoh masyarakat Riau, H Syarwan Hamid. Ia mengingatkan masyarakat Riau agar benar-benar cermat dalam menentukan pilihan calon kepala daerah yang akan dipilih.

Syarwan juga mengingatkan masyarakat Riau agar belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya. Di mana hampir sebagian besar kepala daerah yang memimpin Provinsi Riau, dan kabupaten/kota di Bumi Lancang, berurusan dengan penegak hukum.

"Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah, red) serentak, mungkin itu lebih praktis. Yang penting dalam Pilkada tersebut masyarakat Riau dapat belajar dari pengalaman sebelumnya dalam memilih calon-calon kepala daerah," ujar Syarwan Hamid, Minggu (2/8).

Dikatakan mantan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tersebut, siapapun calon kepala daerah, haruslah orang terbaik bagi masyarakat Riau,  yang dapat memikirkan dan membangun kepentingan masyarakat.

"Seperti pengalaman kemarin, hampir sebagian besar kepala daerah itu bermasalah kasus penyalahgunaan kekuasaan. Ini diharapkan jangan terjadi lagi," harap Syarwan.

Untuk itu, lanjut Syarwan, dirinya mengimbau kepada masyarakat, untuk memilih seorang kepala daerah tersebut dengan melihat latar belakang dan track reccordnya. Menurut Syarwan, yang selama ini terjadi dalam pelaksanaan Pilkada, masyarakat cenderung memilih karena diimingi atau diberikan sesuatu oleh sang calon, tanpa melihat masa lalu dan prestasinya.

"Karena diberikan perhatian khusus dari sang calon. Itu yang membuat hasilnya seperti kemarin itu. Masyarakat tidak bisa menilai masa lalu orang tersebut seperti apa, apakah dia itu orang yang baik atau tidak," lanjut Syarwan Hamid.

Hal tersebutlah, menurut Syarwan menjadi awal dimana akhirnya kepala daerah harus meringkuk di tahanan karena terseret masalah korupsi. "Kepala daerah yang telah mengeluarkan uang yang banyak tentunya dia ingin uangnya kembali. Mulai dari situlah awalnya. Ditambah dengan sikapnya sendiri," papar Syarwan Hamid.

Kepada pemimpin, sebut Syarwan, harus bisa menahan diri. Dalam artian, pemimpin untuk rakyat dan pemimpin untuk orang banyak. "Siapapun pemimpin, apakah dari orang tempatan atau bukan, yang jelas bisa memikirkan Riau. Berbuat yang terbaik untuk Riau ke depan," pungkas Syarwan.(Dod)