Laba Bersih BNI Anjlok 50,8 Persen

Laba Bersih BNI Anjlok 50,8 Persen

JAKARTA (HR)- Sepanjang semester I/2015, PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk memperoleh laba bersih senilai Rp2,43 triliun. Perolehan laba bersih tersebut anjlok 50,8 persen dari capaian periode yang sama 2014 senilai Rp4,94 triliun.

Pada semester I/2014, Bank BNI memperoleh laba bersih Rp4,94 triliun atau tumbuh sebesar 15,4 persen  dari periode yang sama 2013 senilai Rp4,28 triliun.

Direktur Utara BNI Achmad Baiquni mengatakan sebagai langkah antisipasi terhadap situasi ekonomi saat ini, perseroan telah mengambil langkah konservatif - proaktif serta lebih berhati-hati dalam menangani permasalahan kualitas pinjaman.

Hal itu dilakukan dengan langkah proaktif dalam penanganan non performing loan (NPL) dan pre NPL, melakukan evaluasi untuk mencegah terjadi NPL di waktu yang akan datang.

BNI pun meningkatkan cadangan pinjaman bermasalah atau coverage ratio menjadi 138,8 persen dari 129 persen  untuk memperkuat fundamental keuangan

"Penambahan CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai) ini dilakukan karena melihat perlambatan pertumbuhan ekonomi dan pelemahan nilai rupiah yang membuat berat kondisi usaha debitur. Kami harus konservatif, kita perkitakan ada kenaikaan NPL untuk antisipasi kami buat cadangan di awal. Dari 129 persen  menjadi 139 persen . Cadangannya tambahnya tinggi," tuturnya saat konferensi pers pemaparan kinerja di Gedung BNI, Kamis (30/7).

Achmad menambahkan pendapatan bunga bersih atau net interest income senilai Rp12,3 triliun atau naik 14,0 persen  dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp10,8 triliun.

Pertumbuhan ini didukung naiknya pendapatan bunga sebesar 13,8 persen  dari Rp15,5 triliun menjadi Rp17,7 triliun dan stabil