250 Paus Dibantai

Pulau Berubah Jadi Lautan Darah

Pulau Berubah Jadi Lautan Darah

Faroe (HR) - Pulau Faroe di Denmark berubah menjadi lautan darah. Hal ini terjadi setelah ratusan orang bersama-sama membantai ratusan paus di pulau tersebut.

Sebanyak 250 ikan paus berhasil dibantai dengan menggunakan tombak dan pisau. Tubuh mereka terdampar di pantai dengan leher yang hampir putus. Darah paus keluar dan bercampur dengan air laut, mengubahnya menjadi lautan darah.

Dilansir melalui Daily Mail, Minggu  (26/7), perhelatan ini disebut dengan Grindadrap, pembantaian brutal yang menargetkan ikan paus pilot, sejenis paus bergigi dengan kulit hitam dan tanda abu-abu di dagu, sirip punggung rendah dan kepala bulat persegi. Pembantaian massal itu terjadi secara brutal di dua pantai di Pulau Faroe, Bour dan Torshavn.

Foto-foto mengerikan itu direkam secara sengaja oleh aktivis lingkungan dari organisasi konservasi non-profit, 'Sea Shepherd'.

Paus-paus tidak berdosa itu dipaksa untuk mendekat ke pantai dengan menghalau mereka menggunakan kapal dan perahu jet agar tidak menjauh dari pulau. Saat paus itu mulai menyerah dan jalan melambat, para pembantai paus langsung mendekat, masuk ke air dan mulai menyiksa paus-paus yang tidak berdaya. Mereka pun menyeretnya ke pantai.

Di pantai, dengan menggunakan pisau dan tombak, mereka mulai menyayat paus-paus itu, memotong leher mereka dan membelahnya. Dalam beberapa gambar terlihat para pembantai yang kebanyakan warga lokal itu tertawa dan tersenyum setelah berhasil membantai paus. Darah memenuhi baju selam mereka yang basah.

Ternyata di tempat tersebut, ini merupakan perhelatan rutin yang diadakan setiap tahunnya. Lima orang aktivis lingkungan dari Sea Shepherd justru ditangkap karena dianggap mengacaukan kegiatan pembantaian tersebut.

"Ada dua kapal laut Denmark di kegiatan tersebut, HDMS Triton dan HDMS Knud Rasmussen. Keduanya berada di pantai Bour," ujar Wyanda Lublink, kapten ka-pal Brigitte Bardot milik Sea Shepherd.(viv/ivi)