Seminggu Karhutla di Riau ; Upaya TMC Menunjukkan Hasil Positif

1.352 Hektare Lahan Habis Terbakar

1.352 Hektare Lahan Habis Terbakar

JAKARTA (HR)-1.352 hektare lahan habis akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah Riau dalam seminggu terakhir. Hal ini diungkapkan Kapusdatin Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, di Jakarta, Sabtu (4/7)

Dikatakan Sutopo, dari 1.352 hektar lahan yang terbakar terdiri dari 326 hektar lahan non hutan dan 1.026 hektar lahan di kawasan hutan. Lahan 819 hektar berhasil dipadamkan sedangkan 533 hektar masih belum dapat dipadamkan.

"Dari 1.026 hektar kawasan hutan yang terbakar terdapat di Area Penggunaan Lain (APL) 826 hektar, hutan produksi 181 hektar, Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil 11 hektar, dan area lainnya. Manggala Agni sebagian berhasil memadamkan api. Satgas penegakan hukum berhasil menangkap pembakar dimana 23 orang ditetapkan tersangka," paparnya.


Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Sumatera dan Kalimantan akan makin meningkat. Musim kemarau diperkirakan akan berakhir Oktober hingga November 2015 mendatang.

Kondisi ini membuat bencana asap dampak dari karhutla akan meningkat pula jika tidak diantisipasi dengan baik. Pantauan satelit Modis di Sumatera pada (3/7) terdapat 23 titik api di Riau yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota.

Dampak karhutla sudah dirasakan masyarakat. Pada Sabtu pagi (4/7) dilaporkan Dumai tertutup asap dengan jarak pandang 1 km.
Kualitas udara yang terpantau dari indeks standard pencemaran udara (ISPU) juga menurun. Sementara di Pekanbaru, Rumbai, Minas, Duri, Dumai, dan Petapahan ISPU-nya tergolong sedang.

"Upaya penanggulangan karhutla terus dilakukan. Gubernur dan Bupati sebagai penanggung jawab penanganan karhutla di daerahnya dengan memanfatkan seluruh potensi yang ada. Pemerintah pusat sifatnya mendukung pemda," kata Sutopo.

Di Riau tambah Sutopo, BPPT, BNPB dan TNI AU terus melakukan operasi hujan buatan sejak 22 Juni 2015 hingga sekarang. Total sudah 9 kali penerbangan dengan pesawat CN 295 TNI dilakukan menaburkan 18,8 ton garam bahan semai ke dalam awan.

"Satgas di darat dari TNI, Manggala Agni, BPBD, SKPD, relawan, dunia usaha dan masyarakat juga memadam api, baik di lahan maupun di kawasan kawasan hutan," sebutnya.

Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) yang dilakukan oleh tim dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) hujan buatan bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) pada seminggu terakhir, membuahkan hasil dengan turunnya hujan di beberapa daerah di Provinsi Riau hari ini.
Kepala UPT Hujan Buatan BPPT, Heru Widodo, mengatakan hujan yang terhadi ada yang lebat dan ringan dan terjadi di daerah Pelalawan, Pekanbaru, Dumai dan daerah lainnya. Hujan yang turun juga berhasil mengurangi kabut asap di daerah Riau.

"Kita tetap melaksanakan TMC di beberapa daerah yang ada di Riau, untum hari ini penyemaian dilaksanakan di daerah, Siak, Bengkalis dan Meranti. Dan ada turun hujan lebat serta ringan," ujar Heru.

Dijelaskan Heru, tim UPT hujan buatan telah melaksanakan TMC sebanyak 7 kali penyemaian dengan menggunakan pesawat CN 295 milik TNI AU, sejak diberlakukannya kembali TMC tahap II. Untuk total garam yang sudah disemai sebanyak 16.4 ton.

"Masing masih sekali semai itu sebanyak 2,4 ton. Dan kita masih menyisakan garam sebanyak 21,1 ton lagi, dari stok kita yang ada sebanyak 23,6 ton," jelas Heru.(rtc/yuk)