Saat Balita, Angeline Pernah Tinggal di Pekanbaru

Saat Balita, Angeline Pernah Tinggal di Pekanbaru

PEKANBARU (HR)-Siapa sangka, Angeline (8), bocah Bali yang ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan, ternyata pernah tinggal di Kota Pekanbaru. Selama menetap di Kota Bertuah, Angline dikenal para tetangganya sebagai bocah yang manis dan lucu.

Fakta itu sebenarnya tidak aneh. Sebab, Margaret Christina Megawe, ibu angkat Angeline, ternyata juga mempunyai banyak kenangan hidup di Pekanbaru. Sebelum tinggal di Denpasar, Bali, wanita yang kini resmi menyandang status tersangka atas kematian anak angkatnya itu, dulunya pernah menempati sebuah rumah cukup mewah di Jalan Garuda, Kelurahan Labuh Baru Timur, Kecamatan Payung Sekaki. Bahkan, Margaret diketahui masih memilik KTP Pekanbaru.

Selama tinggal di Pekanbaru, tidak banyak tetangga yang mengetahui nama asli Margaret, yang bersuamikan pria bule itu. Sehingga, para tetangga lebih sering menyebutnya dengan panggilan nyonya. Sedangkan si suami yang sudah almarhum, lebih dikenal dengan sebutan bule atau mister.

Rumah Margaret di Pekanbaru, saat ini masih berdiri tegak. Rimbunnya pepohonan membuat rumah itu tampak sejuk. Namun saat ini rumah itu tampak sepi. Hanya seorang pembantu tua yang menghuninya. Tugasnya adalah memberi makan anjing peliharaan Margaret.

Kehidupan Margaret dan suaminya terbilang sangat berkecukupan. Saat masih menetap di Pekanbaru, pasangan ini telah dikaruniai bocah mungil bernama Christina. Ketika itu, Margaret juga telah mengadopsi seorang anak angkat, bernama Angeline.

"Kami biasa memanggilnya dengan sebutan Nyonya. Tak tahu nama aslinya. Dulu memang tinggal di sini (Jalan Garuda, red) sampai kira-kira tahun 2002. Sejak itu Nyonya pindah ke Denpasar. Apalagi bule juga sudah nggak ada (meninggal dunia)," ungkap Dilla (26), penghuni kos yang berada di samping rumah Margaret.

Saat ini, rumah tersebut kabarnya hendak dijual dengan harga Rp3,5 miliar. Di rumah itu sekarang, hanya ada seorang pembantu rumah tangga yang selalu datang memberi makan anjing peliharaan Margaret.

Pembantu wanita yang sudah berumur lebih dari setengah abad itu akrab dipanggil Bibi Siti. Bibi Siti inilah yang sudah bekerja sangat lama dengan keluarga Margaret. Bahkan ketika Christina dan Angeline masih balita, Bibi Siti sering pula bermain dengan keduanya.

"Nyonya memang punya banyak hewan peliharaan, seperti anjing dan ayam. Kalau sekarang nyonya masih punya empat ekor anjing dan Bibi Siti yang selalu rutin memberinya makan. Bi Siti sudah lama kerja sama Nyonya, tapi gajinya cuma Rp350 ribu atau Rp400 ribu per bulan," tutur Dilla.

Disinggung mengenai berita heboh di Denpasar Bali tentang kematian Angeline, anak angkat dari Margaret atau Nyonya, Dilla mengaku kaget. Awalnya ia tak menyangka kalau Angeline yang dimaksud itu adalah bocah mungil yang dulu pernah dikenalnya saat berkunjung ke Pekanbaru.

Hal senada juga disampaikan Ani (48), tetangga Margaret yang rumahnya saling bersebelahan. Ia juga mengaku sangat kaget, ketika berita tentang kematian Angeline begitu santer ditayangkan di media massa.
"Saya terakhir kali melihat Angeline saat masih balita. Kira-kira umurnya waktu itu masih tiga atau empat tahun. Bi Siti dulu sering ngajak Angeline main dan nyuapi makan. Tak tahu juga kenapa Nyonya kok tega seperti itu. Padahal Angeline itu anaknya cantik, lucu," ujarnya. (rtc, ral, sis)