Stranger Things 5: Final Season yang Terjebak di Ambisi Besarnya

 Stranger Things 5: Final Season yang Terjebak di Ambisi Besarnya

Riaumandiri.co - Musim terakhir Stranger Things akhirnya hadir, membawa delapan episode yang dirilis bertahap selama libur akhir tahun. Namun, alih-alih terasa seperti penutup yang memuaskan, musim kelima ini justru terlihat seperti serial yang kehilangan arah dalam jaringan, terlihat megah secara visual, tapi terasa kosong ketika dilihat lebih jauh.

Cerita dimulai dengan Hawkins yang kini berada di bawah karantina militer setelah retakan Upside Down menghancurkan kota.

El bersembunyi dari pengejaran pemerintah, Byers tinggal di rumah Wheeler, sementara para karakter lain masih terjebak dalam luka dari musim sebelumnya: Max terbaring dalam koma, Lucas menghabiskan waktu di samping tempat tidur, dan Dustin masih berduka atas kepergian Eddie. Di sisi lain, ancaman Vecna menghilang, lalu muncul kembali.


Seperti biasa, ada momen-momen seru: jebakan rumah yang menyerupai Home Alone untuk menghadapi Demogorgon, aksi penyelamatan yang absurd namun menyenangkan, hingga perkembangan emosional Will yang akhirnya mendapat penyelesaian setelah bertahun-tahun mengalami penderitaan.

Namun, setiap ketegangan besar datang dengan kompromi: detail kecil yang membuat dunia terasa hidup mulai luntur, karakter terasa stagnan, serta hubungan antarmanusia tidak lagi memiliki kekuatan seperti di awal serial.

Masalah terbesar adalah stagnasi dalam pertumbuhan karakter.

Meski para aktor terlihat lebih dewasa dari usia karakter mereka, perjalanan emosional mereka tidak berkembang. Contohnya, eksperimen Lucas menjadi "anak populer" dan hubungan jarak jauh Dustin tidak menyisakan jejak yang signifikan. Bahkan dunia di luar Hawkins terasa diabaikan; realita mereka menyempit hanya menjadi "lawan Vecna".

Musim ini tetap memiliki kehangatan: hubungan Will dan Robin yang saling memahami, Mike yang mencoba menjadi kakak yang bisa diandalkan, atau nostalgia kecil yang mengembalikan semangat awal serial.

Namun, semua itu hanya sekadar kilasan bukan perkembangan yang berarti.

Mungkin di paruh akhir musim, ruang akan terbuka untuk perpisahan yang lebih dalam.

Sampai saat ini, Stranger Things terlihat seperti anak-anak yang dipaksa berhenti tumbuh, terjebak dalam kenangan masa lalu. Waktunya telah tiba bagi mereka, dan bagi kita, untuk benar-benar menutup cerita ini dan melangkah ke dunia yang lebih luas.(MG/AND)



Berita Lainnya