Prodi MPI IAIN Datuk Laksemana Bengkalis Taja Seminar Internasional
Riaumandiri.co - Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) IAIN Datuk Laksemana Bengkalis menggelar seminar internasional dengan tajuk “The Existence of Islamic Educational Institutions in Responding to the Challenges of the 5.0 Revolution”.
Seminar internasional ini merupakan kolaborasi antara IAIN Datuk Laksemana Bengkalis dengan Universiti Kebangsaan Malaysia(UKM).
Kepanitiaan dalam kegiatan ini terdiri dari unsur program studi dan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan MahasiswaProgram Studi (HMPS) Manajemen Pendidikan Islam.
Adapun yang menjadi pembicaranya adalah Khairul Azan, M.Pd. dari Prodi MPI IAIN Datuk Laksemana Bengkalis dan Dr. Nurul Hanis Binti Aminuddin Jafry dari Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).
Acara digelar pada hari Rabu (8/10) yang diikuti peserta dari dua negara yaitu Indonesia dan Malaysia, baik secara offline maupun secara online yang bertempat di Lt. 3 Gedung SBSN IAIN Datuk Laksemana Bengkalis dari pukul 8.00 sd. 12.00 WIB.
Seminar internasional ini merupakan tindaklanjut dari diraihnya peringkat akreditasi Program Studi Manajemen Pendidikan Islam IAIN Datuk Laksemana Bengkalis dengan prediket “UNGGUl”.
Seminar internasional ini betujuan untuk membuka wawasan para mahasiswa tentang eksistensi lembaga pendidikan Islam dalam menjawab tantangan revolusi industri 5.0 yang tidak hanya pada sudut pandang nasional tapi juga dalam sudut pandang global.
Khairul Azan selaku pemateri menjelaskan bahwa lembaga pendidikan Islam harus mampu merespon tantangan revolusi industry 5.0 melalui beberapa aspek dalam pendidikan yang perlu mendapat perhatian khusus.
“Menurut saya yg perlu diperhatikan ialah reorientasi kurikulum dan pembelajaran, penguatan pada linterasi digital dan teknologi, nilai dan karakter, kolaborasi dan inovasi, peran guru dan dosen serta SDM pendidikan lainnya, serta kontribusisosial dan keumatan,” ujar Khairul Azan.
Hal senada juga disampaikan oleh Nurul Hanis Binti Aminuddin Jafry bahwa Lembaga pendidikan Islam harus responsif dalam menjawab tantangan revolusi industri 5.0 yang ditandai dengan hadirnya Artificial Intelligence/AI (Kecerdasan Buatan). Teknologi dijadikan alat mempermudah kerja manusia dan menggunakan teknologi secara bijak.
Diharapkan kegiatan-kegiatan baik akademik maupun non akademik sudah merambah dunia internasional. Kolaborasi internasional tidak hanya pada bidang penelitian, pendidikan namun juga pada bidang pengabdian kepada masyarakat.