Mahasiswa Teknik Perminyakan UIR Diedukasi EMP Bentu Limited Tentang Keselamatan dan K3 Migas

Mahasiswa Teknik Perminyakan UIR Diedukasi EMP Bentu Limited Tentang Keselamatan dan K3 Migas

Riaumandiri.co - Keselamatan kerja dan pengelolaan risiko menjadi perhatian utama dalam industri minyak dan gas bumi. Hal ini kembali ditegaskan oleh EMP Bentu Limited dalam kegiatan bertajuk I-Workshop 3.0: Oil and Gas HSE Basic Knowledge yang berlangsung di kampus Universitas Islam Riau (UIR).


Acara yang digelar di aula Fakultas Teknik UIR, Selasa (30/9) tersebut diikuti hampir seratus mahasiswa Jurusan Teknik Perminyakan. Mereka mendapatkan materi langsung dari praktisi industri, yakni Dimasqi Taufik, Facility Engineer EMP Bentu Limited, dan Adi Kurniawan, SHE Officer EMP Bentu Limited.



Dalam sesi pemaparan, Dimasqi Taufik menjelaskan konsep Process Safety, yaitu upaya sistematis untuk mencegah dan mengendalikan pelepasan bahan berbahaya atau energi yang dapat menimbulkan kebakaran, ledakan, maupun paparan zat beracun. 


Menurutnya, keselamatan proses berbeda dengan keselamatan personal. Jika keselamatan personal menyangkut perlindungan individu sehari-hari seperti risiko tersandung atau terjatuh, maka keselamatan proses berhubungan dengan potensi kecelakaan besar yang jarang terjadi, tetapi memiliki dampak luas dan fatal.


“Keselamatan proses tidak hanya melindungi pekerja, tetapi juga fasilitas, lingkungan, bahkan masyarakat sekitar. Dampaknya bisa sangat besar, sehingga setiap engineer harus memahami konsep ini sejak awal,” ujar Dimasqi.


Ia mencontohkan beberapa tragedi besar yang menjadi pelajaran penting bagi dunia industri migas, antara lain insiden Flixborough di Inggris tahun 1974, tragedi Bhopal di India tahun 1984, dan ledakan Piper Alpha di Laut Utara pada 1988.


Ketiga peristiwa itu menewaskan ratusan orang dan mendorong lahirnya standar internasional Process Safety Management (PSM) yang memuat 14 elemen utama, mulai dari identifikasi bahaya, manajemen perubahan, analisis risiko, hingga perencanaan tanggap darurat.


Sementara itu, Adi Kurniawan menekankan bahwa industri migas hulu merupakan sektor dengan risiko tinggi. Operasi migas melibatkan tekanan dan temperatur tinggi, bahan mudah terbakar dan meledak, serta material berbahaya dan beracun. Kondisi kerja pun sering berada di lingkungan ekstrem, seperti laut lepas, ruang terbatas, maupun ketinggian.


Ia mengingatkan bahwa kecelakaan kerja bukanlah nasib buruk semata, melainkan bisa dicegah melalui pemahaman bahaya, kepatuhan prosedur, dan budaya kerja yang aman. Berdasarkan data ILO, setiap tahunnya sekitar 1,2 juta pekerja di dunia meninggal akibat kecelakaan kerja, sementara lebih dari 160 juta pekerja menderita penyakit akibat kerja. 


Di Indonesia, rata-rata tujuh pekerja meninggal setiap hari karena kecelakaan di tempat kerja. “K3 bukan hanya aturan di atas kertas, tetapi budaya yang harus kita bangun bersama,” tegas Adi.


EMP Bentu Limited sendiri telah menerapkan Operational Excellence Management System (OEMS) yang terdiri atas 12 elemen dan 84 ekspektasi. Sistem ini memastikan seluruh operasi perusahaan berlangsung aman, sehat, dan ramah lingkungan.


Berbagai metode analisis risiko seperti Job Safety Analysis, Hazard and Operability Study, Failure Mode and Effect Analysis, dan Layer of Protection Analysis juga digunakan untuk meminimalkan potensi bahaya.


Adi menambahkan bahwa prosedur kerja aman menjadi keharusan di setiap aktivitas operasi, membudayakan life saving rules (LSR) mulai dari izin kerja, pekerjaan di ruang terbatas, pekerjaan panas, hingga penggunaan hak untuk menghentikan pekerjaan yang tidak aman atau Stop Work Authority.


Perusahaan juga rutin mengadakan latihan tanggap darurat untuk memastikan seluruh tim siap menghadapi situasi darurat dan krisis.


Kegiatan ini mendapat apresiasi dari pihak kampus. Sekretaris Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknik UIR, Agus Dahlia S.Si., M.Si, menyampaikan rasa terima kasih kepada EMP Bentu Limited yang telah bersedia berbagi ilmu dan pengalaman kepada mahasiswa.


Ia berharap mahasiswa memanfaatkan kesempatan ini untuk bertanya langsung kepada praktisi sehingga pemahaman mereka semakin luas dan siap menghadapi dunia kerja.


Dukungan juga datang dari manajemen EMP Bentu Limited. Area Manager, Yoyok S Purwanto, menyampaikan pernyataannya secara terpisah. Ia menegaskan bahwa edukasi bagi generasi muda merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia, khususnya di daerah operasi.


“Kami percaya bahwa mahasiswa adalah calon profesional masa depan. Dengan bekal pengetahuan dasar keselamatan kerja dan proses migas sejak dini, mereka akan lebih siap menghadapi tantangan industri dan tetap menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama,” ujar Yoyok.


Suasana kegiatan berlangsung interaktif. Mahasiswa aktif berdiskusi mengenai tantangan penerapan K3LL di lapangan, standar keselamatan internasional, hingga peluang karier di sektor energi. Pihak perusahaan juga menyediakan gift atau souvenir untuk mahasiswa yang aktif selama kegiatan.



Berita Lainnya