- Di Pekanbaru Capai Rp35 Ribu per Tabung - Diduga Diseludupkan ke Kepri

Harga Elpiji 3 Kg Kacau

Harga Elpiji  3 Kg Kacau

PEKANBARU (HR)-Untuk kesekian kalinya, kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kilogram kembali terjadi. Saat ini, warga mulai mengeluhkan sulitnya mendapatkan bahan bakar bersubsidi itu karena tidak ditemukan di pangkalan resmi. Hal ini akibat stok selalu habis. Sedangkan di tingkat pengecer, harganya terus melangit.

Di Pekanbaru, bahkan ada penjual eceran yang menjualnya hingga Rp35 ribu per tabung. Sedangkan di Pelalawan, harganya ada yang mencapai Rp28 ribu per tabung. Saat ini, muncul dugaan bahan bakar subsidi itu diseludupkan ke Provinsi Kepulauan Riau. Karena subsidi elpiji di provinsi tetangga itu sudah dicabut.

Untuk Kota Pekanbaru, harga jual tersebut tentu saja jauh melebihi ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pekanbaru, yakni sebesar Rp16 ribu per tabung.

Kondisi ini, tak ayal mengundang keluhan dari warga. Seperti dituturkan Astuti, warga Jalan Cipta Karya Panam, Pekanbaru. Ia mengaku sudah berkeliling mencari gas elpiji 3 kg ke sejumlah tempat, baik pangkalan mau pun pengecer. Namun sulit mendapatkannya. Khususnya di pangkalan, karena banyak yang kosong.

Sementara untuk membeli di tingkat pengecer, harganya sudah mencekik leher, mencapai Rp35 ribu per tabung.
"Sudah beberapa hari ini, kemarin katanya ada yang jual, harganya Rp30 ribu hingga Rp35 ribu. Pas dicek rupanya sudah habis," ungkapnya, Minggu (17/5).

Tidak hanya di Pekanbaru, kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Pelalawan. Sejak dua minggu belakangan ini, harga jual gas elpiji tabung melon di tingkat eceran mencapai Rp25 ribu per tabung. Bahkan di beberapa tempat harganya sudah tembus Rp28 ribu per tabung.

Kondisi itu dibenarkan Izal, salah seorang warga Pangkalan Kerinci. "Rata-rata di warung, untuk tabung 3 kilo dijual Rp25 ribu. Tapi ada juga yang menjual sampai Rp27 ribu, apalagi kalau sedang langka," katanya.

Ia mengakui, kondisi itu tentu sangat membenarkan warga kecil seperti dirinya. "Sudahlah mahal susah mendapatkannya pula," rutuknya.

Sedangkan warga Pangkalan Kerinci lainnya, Mamat malah mengungkapkan ada yang menjual bahan bakar bersubsidi itu hingga Rp28 ribu per tabung. "Di daerah Simpang Langgam, ada yang menjual sampai Rp 28 ribu. Itu kan tak beres lagi," ujarnya.

Ia meminta instansi terkait segera turun dan mengawasi peredaran gas elpiji 3 kilogram tersebut. "Bila perlu tolong diberi sanksi bagi penjual yang menjual di atas ketentuan. Ulah mereka sudah menyusahkan masyarakat," tandasnya.
Diduga Diseludupkan

Terkait fenomena itu, Kabid Perdagangan Disperindag Kota Pekanbaru, Mas Irba Sulaiman, menduga, langkahnya bahan bakar bersubsidi itu di Pekanbaru karena ada aksi penyeludupan ke daerah lain. Dalam hal ini, Provinsi Kepulauan Riau. Hal itu mengingat subsidi gas elpiji di provinsi tetangga itu telah dicabut.

"Subsidi gas sudah dicabut di Kepri. Begitu juga di Bangka Belitung dan Bali. Kita menduga ada pangkalan yang menyelundupkannya ke Batam, Kepri," ujarnya, beberapa waktu lalu.

Dikatakan, dalam hal ini pihaknya berkoordinasi dengan pihak Bea Cukai, Kepolisian dan Dinas Perhubungan untuk mengantisipasi penyelundupan tabung gas itu. Selain itu, juga memperketat pengawasan di pangkalan.
"Itu tindak pidana. Jika memang ada pangkalan yang terlibat, izinnya terpaksa dicabut sesuai dengan instruksi Walikota," tegasnya. (grc, hrc, sis)