Organisasi Parlemen Dunia akan Pantau Pelaksanaan Pemilu 2024

Organisasi Parlemen Dunia akan Pantau Pelaksanaan Pemilu 2024

RIAUMANDIRI.CO - Hingga Jumat (9/2/2024), sudah ada 19 parlemen negara sahabat dan tiga organisasi parlemen internasional mengonfirmasi akan menjadi pemantau atau observer pada penyelenggaraan Pemilu 2024 di Indonesia.

Dikutip dari laman resmi DPR RI, Sabtu (10/2/2024), observer akan meninjau langsung proses pemungutan dan penghitungan suara di tiga lokasi di Provinsi Bali, yaitu di Desa Panglipuran, di kawasan Jimbaran dan di kawasan Garuda Wisnu Kencana.

Mereka memantau Pemilu 2024 memang diundang oleh DPR RI, untuk menunjukkan komitmen Indonesia melaksanakan pemilu yang jujur dan adil, seperti disampaikan Ketua DPR RI Puan Maharani dalam rapat paripurna, Selasa (6/2/2024) pekan lalu.

Puan menjelaskan dalam kegiatan bertajuk 'Election Visit Programme 2024' ini, DPR RI menjalankan fungsi diplomasi dengan menjadikan para delegasi dunia tersebut sebagai pemantau atau observer guna ikut membantu menjaga transparansi dan akuntabilitas selama proses pemungutan dan penghitungan suara.

"Dalam peran diplomasi DPR RI mengundang beberapa parlemen negara, sahabat serta organisasi parlemen internasional untuk mengamati secara langsung jalannya Pemilu 2024 di Indonesia pada tanggal 13 sampai 14 Februari 2024," kata Puan.

Hal tersebut jelas Puan, sejalan dengan hasil kesepakatan AIPA atau Parlemen ASEAN bahwa setiap negara yang sedang melaksanakan pemilu agar mengundang anggota AIPA Parlemen ASEAN untuk menjadi observer pemilu.

Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Sukamta mengatakan kegiatan Election Visit Programme 2024 tersebut kesempatan untuk menunjukkan kualitas demokrasi Indonesia kepada negara-negara sahabat. Disamping itu sebagai upaya membangun citra DPR RI sebagai parlemen modern dan terbuka.

“Hal ini memang menjadi komitmen kita untuk mengundang para observer dari negara-negara sahabat. Itu bagian dari resiprokal kita juga, karena kita juga diundang oleh negara-negara itu kemudian kita juga mengundang balik," kata politisi dari PKS itu.

"Disamping itu, kita juga berkepentingan supaya pemilu kita ini bisa disaksikan oleh negara-negara sahabat terutama parlemen di seluruh dunia,” kata Sukamta, Kamis (8/2/2023).

Selain peninjauan lapangan, nantinya di dalam rangkaian kegiatan pemantauan pemilu dari luar negeri ini juga dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) yang akan membahas mengenai sistem dan penyelenggaraan pemilu 2024.

Sukamta mengatakan FGD ini diadakan untuk menunjukkan kepada para observer, bahwasanya Pemilu yang diselenggarakan oleh Indonesia cukup unik dan rumit.

“Jadi FGD ini lebih kepada kita mau memperlihatkan proses dari Pemilu, dan ini Pemilu yang salah satunya di dunia yang begitu complicated ada Presiden, DPR RI, DPRD, DPD dan itu yang kita perlihatkan bahwa kita damai-damai saja. Kita juga ingin mereka memberikan kesan dan pesan serta menjadi sarana tukar pikiran terkait proses kepemiluan yang ada,” jelasnya.

Sukamta berharap semuanya dapat berjalan lancar dan juga para observer dapat memberikan masukan bagi Indonesia, terkait dengan pelaksanaan pesta demokrasi 5 tahun ke depannya.

Sukamta juga menekankan agar seluruh pemangku kebijakan yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilu agar bisa menjaga kredibilitasnya karena akan disaksikan oleh banyak negara.

“Kita juga berharap sebagaimana pemilu sebelumnya, semua berjalan lancar dan damai. Tidak ada insiden yang menyebabkan kerusuhan. Itu yang paling penting untuk disaksikan oleh peninjau dari seluruh dunia," harapnya.

Yang tidak kalah penting kata dia adalah kualitas dari proses pemilu itu sendiri. Dimana semua bisa berlangsung sesuai dengan aturan yang ada, berlangsung secara umum, bebas, jujur, dan adil untuk seluruh kontestan pemilu.

Tiga organisasi parlemen internasional mengonfirmasi hadir, yaitu GOPAC, AIPA dan 'Global Initiatives of Northern Illinois University'. Sedangkan parlemen negara sahabat antara lain Australia, Azerbaijan, Malaysia, Kamboja, Laos, Qatar, Rusia, Tanzania, Turki, Timor Leste, Uzbekistan dan Venezuela. (*)



Tags Pemilu