Protes Keras PDIP terkait Insiden TNI Diduga Keroyok Relawan Ganjar

Protes Keras PDIP terkait Insiden TNI Diduga Keroyok Relawan Ganjar

Riaumandiri.co - Dugaan adanya simpatisan Prabowo dalam tubuh TNI yang memicu terjadinya pengeroyokan dua relawan Ganjar di Boyolali mencuat dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto.

Hasto mengatakan bahwa PDIP mengecam keras insiden tersebut. Dia mengaku heran, jika benar ada simpatisan Prabowo di tubuh TNI. Sebab, Prabowo yang pernah jadi Pangkostrad era Soeharto itu sudah lama berhenti dari TNI.

"Kami protes keras atas tindakan oknum TNI tersebut. Para oknum TNI tersebut bertindak seperti itu diduga karena ada elemen-elemen di dalam TNI yang jadi simpatisan Pak Prabowo karena sama-sama berlatar belakang militer," kata Hasto dalam keterangannya, Senin (1/1).


Dia memandang aksi kekerasan sejumlah anggota TNI di Boyolali menunjukkan ada kesan ikatan emosional antara Prabowo dan TNI. Padahal, kata Hasto, TNI mestinya bisa membedakan Prabowo sebagai capres dan Menteri Pertahanan.

"Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya tanggapan Pak Prabowo yang mengutuk aksi kekerasan tersebut," kata Hasto.

Namun begitu, dia tetap mendesak Panglima TNI untuk segera menindak anak buahnya yang terlibat dalam kasus tersebut. Hasto mengingatkan agar nama baik TNI maupun Polri jangan sampai dikorbankan oleh para oknum anggota.

"Nama baik TNI/POLRI itu sangat baik karena sejarahnya menjaga NKRI. Sikap partisan sebagaimana terjadi di Boyolali bisa merusak nama baik itu sehingga harus ditindak tegas," kata dia.

Sementara itu Kepala Pusat Penerangan TNI Brigadir Jenderal Nugraha Gumilar mengatakan Panglima TNI sudah menegaskan bahwa prajurit netral di pemilu.

"Budaya organisasi TNI itu satu komando satu perintah tidak ada yang lain," katanya saat dimintai respons soal pernyataan Hasto itu.

Nugraha menjelaskan insiden Boyolali tak ada hubungannya dengan pasangan calon tertentu dan bersifat spontan. Pemicunya adalah knalpot brong yang mengganggu kenyamanan warga.

"Sudah diingatkan tapi terjadi salah paham," ujarnya

Saat ini TNI sudah memroses peristiwa penganiayaan tersebut di Denpom Surakarta. Nugraha menyatakan jika ada yang bersalah dalam peristiwa ini tentu akan mendapat sanksi. 

Sebelumnya Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto telah buka suara terkait kasus penganiayaan yang dilakukan anggotanya kepada relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Boyolali.

Agus menyebut kasus tersebut saat ini sudah ditangani oleh Kodim 0724/Boyolali. Pihak Kodim juga disebut telah memberikan bantuan terhadap para korban.

"Jadi, itu Dandim sudah berikan pernyataan ya tentang kejadian yang di Boyolali itu. Kemudian Dandim juga sudah melakukan langkah-langkah, memberikan santunan dan sebagainya," ujar Agus Subiyanto di Mapolda Metro Jaya, Minggu (31/12) malam.