Israel Kembali Bombardir ke Sekitar RS Indonesia di Gaza

Israel Kembali Bombardir ke Sekitar RS Indonesia di Gaza

Riaumandiri.co - Jet tempur Israel meluncurkan serangkaian serangan udara ke daerah sekitar Rumah Sakit (RS) Indonesia di Bait Lahiya, Jalur Gaza, Kamis (9/11) malam. Sejumlah warga sipil dilaporkan terbunuh dalam serangan tersebut.

Kabar tentang penyerangan ke sekitar RS Indonesia diberitakan oleh kantor berita Palestina, WAFA. Direktur RS Indonesia Gaza mengatakan 11 roket ditembakkan ke daerah di sekitar rumah sakit terbesar di Jalur Gaza ini.

“Pesawat-pesawat tempur Israel melancarkan serangkaian serangan udara di sekitar RS tersebut, yang menampung puluhan ribu orang yang terluka dan terlantar, yang sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan, menewaskan sejumlah warga sipil serta melukai banyak lainnya,” tulis WAFA dalam laporannya.


Menurut WAFA, serangkaian serangan udara Israel turut menyebabkan kerusakan serius pada beberapa fasilitas RS Indonesia. Serangan Israel juga memantik kepanikan dari warga sipil yang tengah berlindung di RS tersebut.

Aktivis politik asal Amerika Serikat (AS) Jackson Hinkle mengunggah sebuah video lewat akun X (Twitter)-nya yang memperlihatkan momen ketika Israel melancarkan serangan udara ke sekitar RS Indonesia. Dalam video berdurasi 35 detik itu terekam serangkaian ledakan, tapi tak terlihat jelas sasarannya karena sang perekam berlindung di belakang sebuah mobil.

Video yang tampaknya direkam dari area parkir itu memperlihatkan beberapa warga sipil berlarian mencari tempat berlindung ketika serangan terjadi. “Heavy Israeli bombings near Gaza’s Indonesian hospital right now,” tulis Jackson Hinkle ketika mengunggah video tersebut di akun X-nya pada Kamis, pukul 11:39 WIB.

Sejak pecahnya pertempuran terbaru antara Hamas dan Israel pada 7 Oktober 2023 lalu, Hinkle aktif mengunggah foto serta video yang memperlihatkan kebrutalan agresi tanpa pandang bulu Israel ke Gaza. Lewat akun X-nya yang memiliki 2 juta pengikut, Hinkle juga kerap mengkritik dan mencemooh standar ganda Barat dalam isu Israel-Palestina.