Program GP-PTT Jagung

Tidak Tepat Waktu

Tidak Tepat Waktu

PASIR PENGARAIAN (HR)-Program Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu nasional jagung yang dipusatkan di Kabupaten Rokan Hulu, seluas 1.000 hektare belum berjalan. Hal ini disebabkan pengadaan sarana produksi oleh Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Riau, belum ditetapkan. Sementara program GP-PTT padi dan kedelai sudah berjalan.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan dan Hortikultura Kabupaten Rokan Hulu, Mubrizal, menjawab Kamis (7/5) di ruang kerjanya. Dikatakannya, jadwal tanam program GP-PTT Jagung yang sebelumnya dijadwalkan pada April dan Mei terpaksa ditunda, karena masih menunggu proses pengadaan Dinas Pertanian dan Peternakan Riau.

“Program GP-PTT jagung tidak tepat waktu. Meski demikian GP-PTT  padi dan kedelai yang anggarannya berasal dari APBN tahun 2015 Sudah memasuki musim tanam sejak April 2015 lalu. Kalau tidak ada kendala sekitar bulan Juli 2015 dijadwalkan sudah panen. Sedangkan jadwal panen kedelai dijadwalkan pada bulan Juni 2015,” terang Mubrizal.

Sesuai yang dicanangkan Pemerintah Pusat, luas lahan target GP-PTT di Kabupaten Rokan Hulu sekitar 1.000 hektare yang dipusatkan di Kecamatan Rambah Samo. Kedelai seluas 400 hektare akan dipusatkan di Kecamatan Rokan IV Koto dan Kuntodarussalam. Sedangkan jagung direncanakan 1.000 hektare akan menyebar di beberapa kecamatan di Rohul.

“Target disesuaikan nasional yakni 10 persen. Sesuai data yang kita miliki, untuk mencapai target nasional kita hanya membutuhkan peningkatan hasil produksi padi sekitar 5 sampai 6 persen lagi dari tahun sebelumnya. Karena tahun sebelumnya produksi padi gogo dan sawah kita mencapai 73 ribu ton. Meski demikian kita masih kekurangan sekitar 12 ribu ton lagi,” kata Mubrizal. (gus)