Ikut Endorse Capres, Mulyanto: BRIN Menuju Kerusakan Sempurna

Ikut Endorse Capres, Mulyanto: BRIN Menuju Kerusakan Sempurna

RIAUMANDIRI.CO - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyesalkan pernyataan Direktur Politik dan Hankam Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Moch Nurhasim yang sangat partisan.


"Peneliti BRIN ini sudah kebablasan. Pernyataannya yang merepresentasikan BRIN secara lugas mendukung calon capres tertentu sangat tidak etis," tegas Mulyanto kepada media ini, Senin (17/7/2023).

Sebagai peneliti lembaga negara ia harus bersikap netral, profesional dan tidak partisan. Pernyataan yang dilontarkan bukan pernyataan peneliti yang bersifat ilmiah dan independen.

"Pendapatnya sangat politis, layaknya sebagai pernyataan tim sukses atau konsultan politik yang partisan. Dia lupa BRIN adalah lembaga riset dan inovasi yang netral, obyektif, independen, dan non-partisan," tegas politisi PKS itu.

Mulyanto mengaku, sejak awal pembentukannya, dirinya sudah menduga BRIN akan menjadi lembaga yang sarat politis dan dikooptasi oleh kepentingan politik tertentu. Alasannya karena Ketua Dewan Pengarahnya adalah ketua umum partai tidak punya rekam jejak di dunia riset.

Faktanya sekarang, semakin hari kekhawatiran saya semakin terbukti. Dengan sikap Peneliti BRIN, bahkan dengan jabatan direktur, yang partisan ini, BRIN menuju kerusakan yang sempurna," tegasnya.

Secara psikologi kata Mulyanto bahwa sikap adalah fungsi kepentingan. Ketika kepentingan politik menguasai lembaga, termasuk lembaga ilmiah maka sikap yang muncul dari anggota atau badan itu adalah sikap politik.

"Warna politik BRIN terasa seperti warna politik Ketua Dewan Pengarahnya saat ini," sebut Mulyanto.

Mulyanto menambahkan politisasi BRIN ini kontra produktif. Publik akan menyangsikan apapun hasil riset dari BRIN karena menganggap lembaga ini sudah berbau politis. Karenanya Mulyanto mendesak Pemerintah untuk segera menata ulang BRIN agar tidak terus terperosok politik seperti ini.

Mulyanto juga minta Kepala BRIN untuk menindak peneliti yang bersangkutan yang melanggar etika organisasi.

Sebelumnya Moch Nurhasim menyebut Ganjar Pranowo punya potensi pada Pilpres 2024 sebagai salah satu tokoh milenial. Menurutnya, bakal capres dari PDI Perjuangan itu memiliki pengalaman yang dapat diandalkan. (*)



Tags IPTEK