Intrusi Air Laut Gagalkan Panen Padi

Intrusi Air Laut Gagalkan Panen Padi

KEDABU RAPAT (HR)- Derasnya intrusi air laut yang menerobos ke lahan persawahan tadah hujan milik masyarakat di Desa Kedabu Rapat, memaksa warga gagal panen.

Air asin merendam tanaman padi petani, pada hal sebenarnya tak lama lagi juga sudah bisa dipanen. Tapi karena masuknya air asin dan merendam tanaman padi itu cukup lama, mengakibatkan padi yang hampir menguning itu akhirnya layu dan panenpun gagal,”ungkap Kepala Desa Kedabu Rapat, Sutrisno, kepada Haluan Riau lewat ponselnya Kamis kemarin.

Diakui Sutrisno, belakangan kian derasnya intrusi air laut yang masuk ke arel pertanain tanaman padi warganya.
Setiap  tahun luas rendaman air asin itu terus bertambah. Pada hal sebelummya lahan pertanian itu tidak tergenang, namun tahun ini jadi tergenang.

Sehingga wargapun tidak menduga kalau air asin itu sampai ke lahan yang sebelumnya belum pernah terjadi. Akibatnya semakin luas lahan pertanian tanaman padi yang terkena rendaman air asin.
Apalagi jika sudah sempat terendam dan surutnya juga lama, akhirnya memaksa tanaman padi itu memutih selanjutnya layu.

Kerusakan tanaman akibat direndam air asin itu tidak hanya terjadi pada tanaman padi saja. Tanaman kopi yang tersendam juga akan mati perlahan,”ungkapnya lagi.

Salah satu persoalan besar yang dihadapi para petani dan pekebun di Desa Kedabu Rapat dan juga desa-desa lainnya di Meranti selama ini, lanjut Sutrisno, akibat derasnya intrusi air laut yang mauk ke areal perladangan atau perkebunan warga.

Menurutnya, sangat diharapkan dukungan pemerintah pusat agar bisa mengatasi persoalan intrusi air laut yang cukup tinggi di Kepulauan Meranti itu,”tambahnya.(jos)