Pemkab Siak Dirikan Posko Penanggulangan Satwa Liar

Pemkab Siak Dirikan Posko Penanggulangan Satwa Liar

RIAUMANDIRI.CO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak mendirikan posko Satgas penanggulangan satwa liar. Posko tersebut didirikan didekat kantor Kelurahan Kampung Rempak Kecamatan Siak Kabupaten Siak.

Posko ini didirikan karena telah terjadi konflik manusia dan harimau sumatera pada Kamis (20/4) lalu, akibatnya seorang warga Kwalian Kelurahan Kampung Rempak meninggal dunia setelah diterkam harimau sumatera saat menyadap karet.

Berbagai upaya telah dilakukan Satuan Tugas (Satgas) BPBD Kabupaten Siak, BBKSDA Riau bekerjasama dengan TNI, Polri untuk menangkap harimau sumatera tersebut dengan cara memasang kamera dan perangkap namun hingga saat ini belum membuahkan hasil. 


Dibukanya Posko tersebut nantinya sebagai pusat informasi resmi terkait data penanggulangan satwa liar dari tim satgas yang melacak keberadaan harimau sumatera, di lengkapi nomor telephone yang bisa dihubungi warga.

"Tim ini nantinya akan di pimpin BPBD, melibatkan unsur TNI-Polri, Satpol PP, BBKSDA. Posko ini didirikan sebagai pusat informasi resmi, supaya ditengah masyarakat tidak ada informasi simpang siur tentang keberadaan harimau tersebut," ujar Wakil Bupati Siak Husni Merza, saat memimpin rapat persiapan satgas penanggulangan satwa liar, Sabtu (6/4/2023) di ruang Zamrud Room, komplek Abdi Praja kediaman kedinasan Bupati Siak.

Husni mengatakan, pihaknya terus berusaha dengan segala macam cara, yang sesuai ketentuan, untuk menangkap harimau sumatera yang beberapa hari terakhir telah membuat masyarakat resah.

"Target kita, bagaimana harimau di tangkap atau di tembak bius dan bisa kita evakuasi. Namun jika tidak bisa kita evakuasi pun, setidaknya ada jaminan kepada masyarakat bahwa kondisi sudah aman dan tidak mengancam masyarakat lagi," kata Husni.

Posko ini juga, lanjut Husni, dijadikan tempat pengaduan masyarakat, jika melihat keberadaan hewan buas harimau. Posko akan didirikan, sampai kondisi sudah benar-benar aman, dan tidak mengancam masyarakat terkait keberadaan harimau di perkebunan masyarakat. 

"Jika masyarakat melihat hewan liar tersebut, bisa langsung melaporkan ke satgas, kita akan begerak cepat dan patroli, kita lakukan secara periodik ke wilayah munculnya harimau. Diposko nantinya, satgas menyiapkan senjata yang dibolehkan,” kata Husni.

Husni menghimbau agar masyarakat agar tidak keluar rumah pada malam hari, jika ada keperluan mendesak minimal keluar berteman.

“Kami himbau masyarakat kalau tidak penting, jangan keluar malam sediri, jika terpaksa betul minimal keluar berdua. Usahakan belanja untuk memenuhi kebutuhan hidup di siang hari, Terutama masyarakat yang tempat tinggalnya di pinggir hutan,” himbau Husni.

"Kami juga meminta kepada masjid-masjid dan mushala untuk mendoakan petugas satgas ini saat menjalankan tugas diberikan perlindungan dari Allah SWT,” tutup Husni. (inf/dar)