Payung Elektrik Mesjid Raya Rusak Sebelum Dipakai

Dinas PUPR PKPP: Kontraktor Tetap Bertanggungjawab

Dinas PUPR PKPP: Kontraktor Tetap Bertanggungjawab
RIAUMANDIRI.CO-  Payung elektrik Masjid Raya An Nur Provinsi Riau, yang dibangun dari APBD Riau rusak diterjang angin kencang  dan hujan lebat yang melanda Kota Pekanbaru, Sabtu (26/3). Akibatnya dua payung yang sudah terpasang rusak, tiangnya bengkak dan ada yang patah. Padahal, payung tersebut belum sempat dinikmati oleh jamaah dan masyarakat.


Payung elektrik yang seharusnya sudah bisa digunakan pada bulan Ramadhan ini, kini kondisinya sudah tidak sempurna. Dimana sebelumnya 6 payung elektrik menyerupai payung di Masjid Nabawi, Madinah ini, pengerjaannya sudah mencapai 90 persen, dan sudah bisa digunakan pada minggu kedua Ramadhan.



Dari sisi kanan Masjid, tampak sebuah payung, terpalnya terlepas dan turun ke bawah termasuk besi-besi penyangganya. Begitu juga payung berada di sebelah kiri Masjid juga dalam kondisi rusak yang sama. 


Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR PKPP) Provinsi Riau, Thomas, saat dikonfirmasi membenarkan adany kerusakan payung elektrik Masjid Raya An Nur. Thomas mengatakan, Payung tersebut rusak akibat terjangan angin kencang dan hujan lebat. 


“Payung Masjid ini memang fungsinya bukan untuk menahan angin kencang atau hujan lebat, tapi untuk menahan panas disign hari. Jadi sebelum digunakan kami mencoba membuka payung, tapi belum sempat ditutup, dilanda cuaca ekstrim hujan lebat dan angin kencang, yang menyebabkan beberapa tiang penahan payung bengkak dan ada yng patah,” ujar Thomas, saat dihubungi, Minggu (26/3).


Untuk perbaikannya kata Thomas, masih menjadi tanggungjawab dari Kontraktor PT Bersinar Jesstive Mandiri, sampai selesai dan digunakan. Walaupun saat ini masa perpanjangan kedua pembangun payung elektrik tersebut sudah habis. Pihak kontraktor berkewajiban memperbaiki tanpa ada tambahan anggaran dari Pemerintah.


“Kontraktor tanggungjawab mereka untuk perbaikan. Untuk masa perpanjangan kedua memang sudah habis, tapi dengan kejadian ini tidak bisa kita paksakan. Kita sudah rapatkan masih ingin tahu berapa lama perbaikan, ini kejadi-‘ alam tidak bisa berbuat apa-apa. Dari pihak pengawas kami minta untuk buat justifikasi perbaikan,” ungkapnya. 


“Untuk progres pembanguna Payung elektrik ini sudah 90 persen, yang tinggal hanya 10 persen di penyempurnaan payungnya. Lantai Keramik sudah 95 persen, tinggal merapikan ada yang pecah dan lainnya dirapikan semua, ada beberapa. Gapura sepertiny sebentar lagi selesai material sudah ada dan tinggal pasang saja, kalau yang struktur inti tinggal hiasan,” tambahnya. 


Thomas menambahkan, pihaknya menarget pada bulan Ramadhan ini tetap bisa digunakan untuk masyarakat dalam menjalani ibadah. “Terutama pada saat Lebaran nanti Insha Allah sudah bisa digunakan untuk sholat di halaman Masjid An Nur,” ungkapnya. 


Untuk diketahui pembangun pemasangan payung yang mirip dengan Masjid Nabawi di Madinah ini, merupakan program dari Gubernur Riau Syamsuar. Dan payung tersebut akan dipasang sebanyak 6 payung, dengan memakan annggaran sebesar Rp40,7 miliar dari pagu anggaran lebih kurang Rp42 miliar, hingga saat ini pengerjaannya belum juga usai.


Seharusnya selesai pembangunan pada bulan Desember, dan tidak terkejar ditargetkan pada bulan Januari 2023, hingga bulan Maret tak kunjung selesai walaupun sudah ditambah pengerjaan perpanjangan untuk kedua kalinya. nur