Kampar Perketat Pengawasan Cegah Narkoba

Kampar Perketat Pengawasan Cegah Narkoba

BANGKINANG (HR)- Pemerintah Kabupaten Kampar mewacanakan pengawasan ketat selama 24 jam di tiap desa untuk mengantisipasi berbagai hal negatif, termasuk mencegah peredaran narkoba dan berbagai kejahatan lainnya.

"Kami sudah memasukkan anggaran untuk gaji petugas keamanan Linmas. Nantinya, di setiap pintu masuk desa juga akan dibuat portal atau ampang-ampang agar warga pendatang yang masuk ke desa itu dapat diketahui identitasnya dengan jelas," kata Bupati Kampar, Jefry Noer, Sabtu (3/5).

Selain untuk mencegah narkoba masuk ke pedesaan, pengawasan 24 jam akan mampu mencegah potensi kejahatan yang mengancam. Karena setiap tamu yang masuk akan dimintai keterangannya, serta diwajibkan untuk menunjukkan surat tanda kendaraan dan kartu identitas.

Dengan demikian, lanjut dia, akan ketahuan kendaraan yang digunakannya apakah memiliki surat-surat atau tidak dan tamu tersebut juga diketahui asalnya dari mana. "Kalau kendaraannya tanpa STNK, maka petugas Linmas sebaiknya menahan sementara orang tersebut karena bisa jadi kendaraannya merupakan hasil curian yang mau dijual atau disembunyikan di desa tersebut," katanya.

Selain itu, lanjut dia, pengawasan ketat selama 24 jam juag bermanfaat untuk merazia kaum ibu-ibu yang belanja ke pasar di luar desa. Hal ini menurut dia bertujuan agar masyarakat di desa tersebut dapat mandiri, memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dari hasil pertanian, peternakan dan perikanan yang dikelola oleh warga tempatan.

"Sejalan dengan program yang sedang dilaksanakan saat ini, yakni Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi, tujuannya adalah agar setiap desa dapat memenuhi kebutuhan pangan dan bahkan energinya masing-masing," katanya.

"Kalau saja di tiap desa itu sudah ada lahan RTMPE yang maju lima lokasi saja, maka desa tersebut sudah bisa mandiri untuk memenuhi kebutuhan pangan. Makanya, ke depan di tiap desa akan dibentuk koperasi yang akan diperkuat manajemennya. Semua hasil pertanian, perikanan dan peternakan akan dijual melalui koperasi tersebut.

"Untuk mendukung, serta menyukseskan ketahanan pangan tiap desa ini, harus dimulai dari masyarakat setempat yang cukup membeli kebutuhan pangan di desa itu, jangan justru belanja keluar," katanya.

Menurut Jefry, jika tiap desa sudah mandiri, maka secara otomatis Kampar juga akan terbebaskan dari kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh.(hir)