Bencana Hidrometeorologi di Sulsel, 10 Orang Meninggal dan 60.948 Orang Terdampak

Bencana Hidrometeorologi di Sulsel, 10 Orang Meninggal dan 60.948 Orang Terdampak

RIAUMANDIRI.CO - Bencana hidrometeorologi yang terjadi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) sejak 23 Desember 2022 hingga 7 Januari 2023 telah berdampak pada  26.263 keluarga yang terdiri atas 60.948 orang.

"Dari 60.948 jiwa terdampak bencana alam ini, 10 di antaranya dinyatakan meninggal dunia," kata Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Andi Aslam Patonangi di Kota Makassar, Senin (9/1/2023).

Saat membacakan sambutan Gubernur Sulsel dalam rakor penanganan dampak bencana, dia menyampaikan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), warga yang terdampak bencana hidrometeorologi tersebar di 19 kabupaten dan kota di Sulsel.

Ia mengatakan bahwa selama periode 23 Desember 2022 hingga 7 Januari 2023 bencana hidrometeorologi terjadi di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan.

Bencana alam yang terjadi selama periode itu, menurut dia, antara lain tanah longsor di Gowa dan Enrekang, banjir di Makassar dan Luwu Utara, serta angin kencang di Sinjai, Enrekang, Kepulauan Selayar, dan Bantaeng.

Menurut dia, sembilan dari 19 daerah yang menghadapi bencana hidrometeorologi selama kurun itu menetapkan status tanggap darurat bencana alam, yakni Kabupaten Soppeng, Enrekang, Maros, Wajo, Takalar, Gowa, Bone, Kepulauan Selayar, dan Luwu Utara.

Bencana alam yang terjadi di wilayah Sulawesi Selatan dari akhir tahun 2022 sampai awal tahun 2023 tercatat menyebabkan kerusakan 1.168 rumah. Perinciannya, 190 rumah rusak berat, 201 rumah rusak sedang, dan 894 rumah rusak ringan. (*)