Tanggapi Survei Indikator, Hasto Anggap Anies Antitesis Jokowi

Tanggapi Survei Indikator, Hasto Anggap Anies Antitesis Jokowi

RIAUMANDIRI.CO - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut Eks Gubernur DKI Anies Baswedan tak senapas dengan Presiden Jokowi. Hasto mengaitkan hal itu dengan hasil rilis survei elektabilitas calon presiden (capres) Indikator Politik.

Hasto menilai adanya korelasi dengan antara Jokowi dengan partai pengusung. Dia menilai elektoral Ganjar Pranowo, Puan Maharani, dan Prabowo Subianto yang naik akibat adanya kenaikan kepuasan kinerja Jokowi.

"Adanya korelasi dari yang disebut sebagai approval rating dari Presiden Jokowi terhadap partai politik yang mengusungnya, dengan perkecualian tadi dari PKB. Mengapa elektoral dari Mbak Puan, Pak Ganjar, dari Pak Prabowo itu juga mengalami tren kenaikan, karena approval rating dari Pak Presiden Jokowi mengalami kenaikan," kata Hasto dalam acara konferensi pers lembaga survei Indikator Politik Indonesia secara daring, Rabu (4/1/2023).

Namun, kata Hasto, hal ini berbeda dengan Anies Baswedan. Meski dideklarasikan oleh partai koalisi pemerintahan Jokowi yakni NasDem. Hasto mengatakan Jokowi dan Anies kontradiktif. Dengan kata lain, ketika tingkat kepuasan Jokowi menurun, tingkat elektabilitas Anies justru meningkat.

"Sebaliknya, seperti Pak Anies Baswedan mengalami penurunan itu juga membuktikan bahwa masyarakat menilai bahwa Pak Anies Baswedan merupakan antitesa dari Presiden Jokowi. Sehingga ketika Pak Jokowi naik, kemudian Anies mengalami penurunan," ujarnya.

Oleh karena itu, Hasto menilai korelasi ini menjadi kognisi yang ada di masyarakat dalam menentukan pilihannya. Hasto menyebut sosok yang tidak senapas dengan Jokowi akan menghasilkan hal yang bertolak belakang.

"Itu merupakan kognisi masyarakat itu membuktikan bahwa approval rating yang semakin meningkat dari Presiden membawa dampak bagi partai-partai pengusungnya, kecuali tadi dikatakan PKB," ujar Hasto.

"Tetapi bagi mereka yang tidak senapas dengan kepemimpinan Jokowi mengalami penurunan," sambungnya.

Lebih lanjut, Hasto berbicara soal sosok cawapres yang dinilai menjadi kunci dalam membangun poros koalisi.

"Dan kemudian titik temu dari approval rating terhadap elektoral calon-calon wakil presiden tentu saja nanti akan menjadi suatu kunci di dalam membangun koalisi setelah capres itu ditetapkan oleh partai, maka dalam penilaian PDI Perjuangan, nanti cawapresnya itu akan menjadi kunci pemersatu di dalam membangun kerja sama partai," ujar dia.