Anggota Komisi IX DPR: Booster Pertama bagi Masyarakat Justru Harus Diprioritaskan

Anggota Komisi IX DPR: Booster Pertama bagi Masyarakat Justru Harus Diprioritaskan

RIAUMANDIRI.CO - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo setuju vaksin Covid-19 booster tenaga kesehatan. Namun capaian booster pertama bagi masyarakat juga mendesak untuk ditingkatkan.

“Kita mendukung booster kedua untuk tenaga kesehatan, apalagi ini menjadi rekomendasi dari WHO (Organisasi Kesehatan Dunia). Tapi saya ingatkan, capaian boster pertama bagi masyarakat yang masih rendah justru yang harus menjadi prioritas,” kata Handoyo dalam keterangan persnya, Sabtu (30/7/2022).    

Diketahui, Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mengeluarkan surat edaran nomor HK.02.02/C/3615/2022 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster ke-2 bagi SDM Kesehatan.

Pemberian vaksin booster kedua itu mulai dilakukan Jumat (29/7/2022), yang difokuskan pada 1,9 juta tenaga kesehatan (nakes).

Handoyo menambahkan, capaian vaksinasi dosis pertama dan dosis kedua, per Juni 2022 lalu pun belum mencapai target yang dipatok WHO sebesar 70 persen. Sementara capaian booster pertama bagi masyarakat  juga masih rendah.

“Penyuntikan booster kedua atau vaksin keempat ini memang baik tapi sekali lagi, ini bukan prioritas utama. Justru capaian booster pertama bagi masyarakat yang harus ditingkatkan dan dikejar,” katanya.

Meskipun menaganggap booster kedua bukan prioritas, Handoyo tetap mendorong vaksin keempat ini diberlakukan untuk kalangan tertentu, para nakes dan orang-orang yang berisiko tinggi, semisal para lansia, khususnya yang memiliki komorbid.

Booster kedua tetap kita dukung dan dorong agar selain nakes, juga menyasar orang  yang berisiko tinggi seperti  lansia maupun yang punya komorbid juga.  Nah, selanjutnya  perlu juga dipikirkan booster kedua untuk masyarakat umum,” katanya.

Politisi PDI-Perjuangan ini tidak menampik,  saat ini masyarakat sudah mulai kurang antuisias untuk vaksin.  Padahal, kata Handoyo, Covid-19 masih ada dan masih beresiko, terbukti baru-baru ini ada dua dokter yang meninggal dunia  akibat pandemi Covid yang berkembang dengan varian yang ada sekarang.

“Saya kira pemerintah pusat dan pemerintah daerah dan semua pihak harus memikirkan lagi langkah-langkah yang tepat untuk  meningkatkan kesadaran masyarakat, seperti sebelumnya berbondong-bondong menuju ke fasilitas kesehatan untuk vaksin. Apalagi kan gelombang terkahir Covid-19 masih mengancam, kita harus hati-hati,” kata politisi asal Boyolali, Jawa Tengah ini.

Menurut Handoyo di tengah menurunnya semangat  untuk vaksin, sangat tepat jika persyaratan booster 
pada mode transportasi tempat perkantoran dan fasilitas umum diberlakukan.

“Saya kira langkah yang tepat jika persayaratan booster diberlakukan ke tempat umum. Kebijakan seperti ini akan kembali  meningkatkan kesadaran masyarakat untuk booster,” katanya. (*)



Tags Kesehatan