Siswa SMP Muhammadiyah Loa Kulu Bayar SPP dengan Sampah Plastik, Kok Bisa?

Siswa SMP Muhammadiyah Loa Kulu Bayar SPP dengan Sampah Plastik, Kok Bisa?

RIAUMANDIRI.CO - Dalam menumbuhkan wawasan dan kesadaran ramah lingkungan, SMP Muhammadiyah Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara menerapkan pembayaran sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) dengan sampah plastik.

Caranya setiap sampah yang dikumpulkan siswa ditimbang dan dicatat ke dalam buku. Siswa akan memiliki buku catatan sendiri berupa buku tabungan berisi saldo rupiah dari sampah yang telah dikumpulkan itu.

"Jika bayaran sampah mereka tidak mencukupi untuk membayar SPP. Siswa hanya tinggal membayar selisih kurangnya saja baik itu secara tunai maupun dari tambahan sampah yang mereka cari lagi,” kata Kepala SMP Muhammadiyah Loa Kulu Riyan yang dikutip dari Website Muhammadiyah, Jumat (13/7/2022).

Menurut Riyan, sistem pembayaran SPP dengan menggunakan sampah ini mulai diberlakukan sejak tiga bulan lalu. Ke depan, dalam menjalankan program SPP sampah ini, tiap bulan siswa akan ditargetkan 3 kilogram sampah apapun yang berbahan dari plastik.

“Sampahnya nanti kita jual lagi kepada bank sampah. Dari uang sampah plastik itulah nantinya untuk membayar SPP mereka,” jelasnya.

Riyan mengatakan bahwa aksi inovatif ini secara tidak langsung ingin menginspirasi pemerintah daerah untuk memperluas kesadaran semacam ini.

“Selain habluminallah dan habluminannas, kita harus juga melakukan habluminalam. Yakni berbuat baik juga kepada alam, dengan menjaga kelestarian alam dan lingkungannya,” ujarnya.

Menanggapi terobosan SMP yang berlokasi di Jl. Jenderal Sudirman, Desa Loa Kulu Kota, Kecamatan Loa Kulu ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Thauhid Afrilian Noor merasa bangga dan memberikan apresiasi tinggi atas kreativitas SMP Muhammadiyah Loa Kulu. Menurutnya ini sudah luar biasa dan supaya bisa dijadikan contoh oleh sekolah-sekolah lain.

“Kita mengapresiasi atas terobosan Kepala SMP Muhammadiyah Loa Kulu yang luar biasa ini. Karena ini merupakan yang pertama kali di Kukar jadi patut di contoh sekolah lain untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih dan bebas dari sampah plastik,” terangnya. (*)



Tags SAMPAH