Gempa 7,9 SR Guncang Nepal

Kathmandu (HR)-Gempa bumi dahsyat menimpa Nepal, berkekuatan 7,9 skala richter dengan titik episentrum atau pusat gempa berada di ibu kota Nepal, Kathmandu, dan kota Pokhara, Sabtu (25/4) sekitar pukul 13.11 WIB.

Menurut catatan Badan Geologi AS, gempa tersebut cepat meningkat dari 7,5 SR dari sebelumnya. Guncangan terasa hingga ke India di New Delhi dan beberapa kota bagian utara India yang berbatasan dengan Nepal.

Pemerintah Nepal secara resmi mengumumkan keadaan darurat menyusul gempa yang sejauh ini telah menewaskan 876 orang dan melukai lebih dari 1.700 penduduk.  

Di Kathmandu , Ibukota Nepal sendiri tercatat setidaknya 524 orang tewas.  Demikian pernyataan Menteri Informasi Nepal Minendra Rizal, Sabtu (25/4).

Minendra menyatakan, terdapat kerusakan yang sangat signifikan akibat gempa terkuat dalam 81 tahun terakhir ini. "Kita membutuhkan bantuan dari berbagai organisasi internasional yang lebih mengerti dan berpengalaman dalam mengatasi keadaan darurat yang saat ini kami hadapi," kata dia.

Tim penyelamat menelisik sejumlah bangunan yang roboh di Kathmandu dalam upaya untuk menemukan korban yang masih hidup.

Sejauh ini gempa susulan dengan skala lebih kecil masih mengguncang negeri Himalaya ini.

Berdasarkan data United States Geological Survey (USGS), gempa awalnya dideteksi berkekuatan 7,7 momen magnitude, tetapi kemudian dikoreksi menjadi 7,9. Pusat gempa di koordinat 28.131 lintang utara dan 84.649 bujur timur atau sekitar 81 kilometer arah barat laut ibu kota Nepal, Kathmandu, dan pada kedalaman 15 kilometer.


"Semua orang keluar ke jalanan dan berlarian menuju rumah sakit," ujar salah satu reporter Reuters di Kathmandu. Di rumah sakit pusat Kathmandu, banyak orang dengan luka-luka di anggota tubuhnya langsung mendapatkan perawatan. Belum jelas berapa banyak korban akibat gempa yang cukup kuat tersebut.

Guncangan gempa dilaporkan terasa kuat hingga ibu kota India, New Delhi. Berdasarkan laporan NDTV India, jendela dan benda-benda di dalam studio bergetar dan benda-benda yang digantung bergoyang selama beberapa menit.

Gempa yang terjadi siang itu telah menimbulkan longsoran salju di puncak Gunung Everest.

Laporan dari CNN-IBN menyebutkan, Angkatan Darat India yang khusus menangani Gunung Everest,  telah menemukan 18 jenazah korban. Sejauh ini identitas dan kewarganegaraan para korban belum dirinci.

Jumlah korban dikhawatirkan terus meningkat, karena sejumlah pendaki lain masih menghilang.

Salah satu pendaki asal Romania Alex Gavan sempat melaporkan di Twitter-nya situasi di sana. Terjadi longsor yang hebat dan banyak pendaki tengah berada di atas gunung. "Menyelamatkan diri dari tenda," tulis Gavan.

"Base camp Everest terjadi gempa kuat, longsor hebat," tambahnya.

Bangunan bersejarah Menara Dharahara ambruk akibat gempa tersebut, dan diperkirakan ada 400 pengunjung yang terjebak.
876 Orang Tewas.

Kementerian Dalam Negeri Nepal menyatakan, korban jiwa sudah mencapai 876 orang.

"Sejauh ini, korban tewas mencapai 876 orang di seluruh negeri," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Nepal Laxmi Prasad Dhaka.
Dari 876 orang yang tewas, sebagian besar korban merupakan warga dari Lembah Kathmandu dan 181 jiwa di ibukota Kathmandu.

Sementara untuk daerah-daerah terpencil seperti pegunungan di Nepal baru hanya sedikit informasi yang didapat, helikopter pun terus melakukan pemantauan terhadap kerusakan yang terjadi akibat gempa.

"Ratusan orang dikhawatirkan tewas dan ada laporan kerusakan bangunan yang sangat parah. Kehancuran ini juga tidak terbatas pada beberapa daerah Nepal, bahkan sampai ke negara tetangga Nepal," kata wakil duta besar Nepal di New Delhi,  Krishna Prasad Dhakal, seperti dikutip dari Chanel News Asia.

Pihak pemerintah terus melakukan pendataan. Mereka juga berharap lemabaga internasional ikut membantu mereka yang sedang dilanda bencana nasional. Angka korban jiwa dikhawatirkan akan terus meningkat mengingat struktur bangunan di Kathmandu yang dihuni oleh keluarga dengan jumlah besar.(rol/kpc/yuk)