Dianggap Tak Sehat, Ternyata Ini Manfaat Minum Es Saat Buka Puasa

Rabu, 06 April 2022 - 13:27 WIB
Ilustrasi internet

RIAUMANDIRI.CO - Pada saat Ramadhan, kehadiran minuman es untuk berbuka puasa semakin beragam dan menggugah selera.

Namun sejumlah anggapan menyebut berbuka puasa dengan minum tidak direkomendasikan karena dapat membahayakan tubuh. Benarkah demikian?

Tim spesialis kesehatan dari Universitas Columbia University menjelaskan bahwa cairan yang masuk ke tubuh manusia tidak harus bersuhu ruangan agar dapat diserap dengan mudah.

Hal itu menandakan, tidak selamanya minuman dingin atau es adalah pilihan yang buruk untuk berbuka puasa.

Ada sejumlah manfaat yang bisa didapatkan ketika minum es saat berbuka.

1. Cepat menghidrasi tubuh

American College of Sports Medicinie's Posititon Stand on Exercise and Fluid Replacement menyebutkan, cairan yang masuk ke tubuh perlu bersuhu dingin untuk mudah diserap dibandingkan cairan bersuhu ruang.

Sehingga minum air dingin saat berbuka, memungkinkan tubuh mendapat asupan cairan pengganti yang lebih cepat setelah seharian berpuasa.

2. Tidak berbahaya bagi organ tubuh

Air dingin juga disebutkan tidak membahayakan organ tubuh bagian dalam. Sehingga minum es saat berbuka puasa bisa dibilang aman.

Mengonsumsi minuman dingin saat berbuka puasa juga dapat membantu kinerja pencernaan lebih efisien.

3. Mengembalikan energi

Kebanyakan orang saat berbuka puasa kerap memilih minuman es dengan rasa manis dan mengandung buah, sebut saja es buah, es kelapa atau es lainnya.

Minuman dingin dengan rasa manis ini dapat mengembalikan energi yang hilang setelah seharian berpuasa.

Kandungan buahnya juga dapat membuat kita merasa cepat kenyang, sehingga terhindari dari keinginan untuk mengonsumsi terlalu banyak kalori saat berbuka puasa.

Minum es saat berbuka puasa yang dikatakan tidak sehat itu bukanlah soal suhu minuman, melainkan kandungan gulanya.

Perlu diperhatikan pula untuk mengonsumsi minuman manis dengan kadar gula dalam batas wajar agar tidak menimbulkan berbagai risiko penyakit lainnya.


 

Editor: Nurul Atia

Tags

Terkini

Terpopuler