Bersiap! China Sudah Lockdown Lagi, Panic Buying Warga Tak Terbendung

Rabu, 03 November 2021 - 16:11 WIB
Ilustrasi (istimewa)

RIAUMANDIRI.CO - Panic buying atau panik belanja kembali terjadi di Beijing, China. Sejumlah warga melakukan aksi beli besar-besaran usai pemerintah meminta masyarakat menyetok kebutuhan sehari-hari untuk keadaan darurat.

Sebelumnya, China meminta warga negara itu untuk menyetok bahan pangan menjelang musim dingin. Sementara pemerintah berencana memperketat lockdown demi mencegah penularan Covid-19 varian delta sebelum Olimpiade Musim Dingin 2022.

Mendengar pemberitahuan tersebut banyak warga yang bingung dan bergegas begitu saja ke supermarket guna membeli persediaan minyak goreng dan beras tambahan.

"Ini akan jadi musim dingin yang dingin, kita ingin memastikan ketersediaan makanan cukup," kata salah satu perempuan yang memindah beras ke sepedanya di supermarket Beijing seperti dikutip Reuters, Rabu (3/11).

Antrean panjang juga terpantau di kios kubis di supermarket. Sementara itu, pemerintah terus meyakinkan bahwa persediaan makanan masih banyak.

Penyiar CCTV melaporkan ada penafsiran yang berlebihan terkait saran kementerian.

"Saat ini, pasokan kebutuhan sehari-hari di berbagai tempat cukup, dan pasokan harus dijamin sepenuhnya," ujar Direktur Departemen Promosi Konsumsi Kementerian Perdagangan China, Zhu Xiaoliang.

Pengumuman itu memang tak menyebutkan secara jelas alasan warga diminta menyetok bahan pangan. Hanya ada frasa keadaan darurat.

"Keluarga (diminta) menyimpan sejumlah kebutuhan harian yang diperlukan guna memenuhi kehidupan sehari-hari dan keadaan darurat," tulis Kementerian Perdagangan China.

Dalam perintah itu pula tak menyebut mengenai kekhawatiran kekurangan pangan. Kemendag China tak menyatakan permintaan ini lantaran khawatir lockdown menyebabkan rantai pasokan pangan terputus.

Beberapa kota termasuk di Tianjin menjual harga sayuran musim dingin dengan harga yang lebih murah dibanding harga di supermarket.

Panic Buying ternyata disebut tak hanya terjadi hari ini. Sebagian besar dipicu oleh infeksi Covid-19 yang tengah melonjak di China.

Melonjaknya kasus harian di China, salah satunya disebabkan klaster wisatawan yang teridentifikasi pertengahan Oktober lalu.

Kemarin, Selasa (3/11), kasus harian Covid-19 di China bertambah 71 kasus. Di hari sebelumnya angka harian tercatat 92 kasus.

Hingga kini, secara kumulatif kasus Covid-19 di China mencapai 97.243 dengan 4.636 kematian.

Editor: M Ihsan Yurin

Tags

Terkini

Terpopuler