Puluhan Tenaga Medis di Takalar Positif Covid-19

Sabtu, 20 Juni 2020 - 17:54 WIB

RIAUMANDIRI.ID, TAKALAR - 32 Tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Takalar, Sulsel positif Covid-19. Kesemuanya kini sudah berada di Makassar untuk menjalani perawatan dan isolasi baik di rumah sakit-rumah sakit maupun di hotel jalani program wisata covid.

Ketua harian tim gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Takalar, dr Rahmawati mengatakan, para nakes ini bertugas di Puskesmas, public service center (PSC), kantor Dinas Kesehatan dan RSUD Padjonga. Petugas di kantor Dinas Kesehatan terkena juga karena mereka survaillance yang melakukan tracking dan pengambilan swab.

"Ada 32 orang yang terkonfirmasi positif, lima orang dokter, selebihnya ada perawat, bidan, tenaga farmasi, apoteker dan asisten apoteker, laboratorium, radilog, survaillance. Mereka ada yang bergejala dan tidak bergejala sehingga ada yang dirawat di rumah sakit, ada juga di hotel," kata dr Rahmawati yang juga pelaksana tugas kepala Dinas Kesehatan di Kabupaten Takalar, Sabtu (20/6/2020).

Ia menjelaskan, hari ini belum keluar update kasus Covid-19. Terakhir update, Jumat (19/6) posisi pukul 17.00 Wita, menunjukkan total positif Covid-19 di Takalar saat ini sebanyak 54 orang. 32 orang di antaranya itulah tenaga kesehatan. Dengan demikian, angka positif non nakes 22 orang, lebih sedikit dari nakes. Adapun jumlah PDP sebanyak 37 orang, ODP sebanyak 55 orang.

Kata dr Rahmawati, terjadi penambahan angka positif covid-19 yang cukup signifikan setelah lebaran akhir Mei lalu.

Sebelum lebaran, bisa tekan angka penularan covid-19 di Takalar tapi setelah lebaran mulai terus bertambah. Karena saat lebaran, banyak warga yang masuk ke wilayah Takalar. Ada yang berasal dari daerah transmisi lokal, zona merah sehingga angka penularan pun terus bertambah termasuk menjangkiti tenaga kesehatan.

Para tenaga kesehatan ini tidak semuanya berdomisili di Takalar tapi ada juga dari Kabupaten Gowa dan Kota Makassar yang keduanya ini daerah zona merah.

"Mereka setiap hari masuk kerja bolak balik dari daerah domisilinya ke Takalar. Kami pada intinya tidak tahu dari mana sumber masuknya virus itu tapi kami khawatirkan memang dari daerah-daerah zona merah," kata dr Rahmawati. 

Editor: Rico Mardianto

Tags

Terkini

Terpopuler