Dua Pasien di RSHS Bandung Diisolasi, Diduga Terinfeksi Virus Corona

Senin, 27 Januari 2020 - 11:52 WIB
Petugas medis di Zhongnan Hospital of Wuhan University, Wuhan, China menangani pasien yang diduga terinfeksi virus corona.

RIAUMANDIRI.ID, BANDUNG – Pasien dengan jenis kelamin lelaki dirujuk dari Rumah Sakit Cahya Kawaluyaan, Kabupaten Bandung Barat menuju RSHS pada Minggu (26/1/2020), kemarin.

Total ada dua pasien yang kini dirawat di ruang isolasi IGD Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, terkait dugaan terkena Novel Coronavirus (NcoV) atau virus Corona.

 

Direktur Utama RSHS Nina Susana Dewi menjelaskan pasien pertama berasal dari Xinyuan, Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Pasien dengan jenis kelamin lelaki itu dirujuk dari Rumah Sakit Cahya Kawaluyaan, Kabupaten Bandung Barat menuju RSHS pada Minggu (26/1/2020), kemarin.

"Pertama pasien laki-laki WNA China, datang ke RSHS Minggu (26/1/2020) pukul 13.43 membawa surat rujukan dari RS Cahya Kawaluyaan. Tertulis dalam surat rujukan faringitis akut infeksi saluran pernapasan," kata Nina Susana Dewi saat memberikan keterangan kepada awak media di RSHS, Jalan Pasteur, Bandung, Senin (27/1/2020).

Menurutnya, sesampai di RSHS, pasien itu langsung dipindahkan dari IGD menuju ruang isolasi khusus. Kemudian setelah dilakukan pemeriksaan awal, didapatkan bahwa pasien tersebut mengalami ISPA.

"Dari pemeriksaan didapatkan bahwa pasien tersebut keadaan umumnya baik, tanda umum baik, kesadaran baik, tanda vital baik. Panas badan di dalam rujukan 37,7 derajat celcius tetapi saat diperiksa 36 derajat celsius," jelasnya.

Alasan Nina memindahkan pasien itu menuju ruang isolasi, karena gejala yang diidap pasien itu mirip dengan gejala terjangkit virus Corona. Seperti mengalami demam, flu dan batuk-batuk. Selain itu, asal usul pasien pun berasal dari Tiongkok.

"Beliau datang dari sebuah kota Tiongkok Xinyuan tanggal 12 (Januari 2020), sekitar 1.300 km dari Wuhan jadi diperkirakan takut ada riwayat ke sana (virus Corona) takut ada kontak sehingga malamnya dirawat di ruang isolasi infeksi khusus kemuning (RIKK)," katanya.

Adapun pasien kedua merupakan WNI yang datang dari RS Borromeus di hari yang sama. Adapun keluhannya yakni mengalami kejang-kejang dan tidak sadar. Riwayat perjalannya, pasien itu sempat pergi ke Singapura untuk berobat tertanggal 19 Januari 2020.

"Kemudian pasien tersebut pulang tanggal 22 (Januari 2020) dan baru tanggal 25 (Januari 2020) dengan keluhan kejang tersebut datang ke Borromeus lantas dipindahkan ke RSHS," jelasnya.

Sesampainya di RSHS, Nina mengatakan pasien itu langsung dipindah ke ruang isolasi lantaran terdapat riwayat pernah bepergian ke Singapura. Pemeriksaan awal, pasien itu didiagnosa mengalami ISPA.

"Pasien tersebut ada perburukan pernapasan sehingga observasinya infeksi saluran pernapasan bawah akut. Pasien hari ini sampelnya dikirim ke Litbangkes untuk menentukan apakah positif (Virus Corona) atau tidak," kata dia.

Meski begitu, Nina belum bisa memastikan dua pasien yang kini berada di ruang isolasi RSHS terkena virus Corona. Pasalnya, kata dia, pasien dinyatakan positif atau tidak setelah melalui proses diagnosa oleh Litbangkes.

"Setelah 24 jam baru ketahuan hasilnya, itupun kalau tidak ada pemeriksaan lab lainnya," bebernya.

Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung mengirimkan sampel hasil pemeriksaan atau observasi pasien yang diduga terkena corona ke Jakarta. Tepatnya dikirim ke Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Jakarta untuk diteliti lebih lanjut.

Saat ini, dua orang yang tengah diobservasi terkait kemungkinan terjangkit novel Coronavirus (2019 n-CoV) di Kota Bandung masih berada dalam tahap pemeriksaan oleh tim dokter khusus di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

"Belum ada konfirmasi, hari ini kami baru kirim sampelnya. Masyarakat tidak perlu panik," ungkap Nina Susana Dewi.

Sebelumnya, kedua pasien ini dirujuk ke RSHS pada Minggu (26/1/2020) dari RS Cahya Kawaluyaan Padalarang dan RS Borromeus Bandung. Keduanya diketahui mengalami gejala penyakit yang berada dalam daftar gejala infeksi virus corona, dan memiliki riwayat perjalanan dari dua negara yang telah terinfeksi.

Satu pasien merupakan WNA asal Cina, dari sebuah kota yang berjarak 1.300 kilometer dari Wuhan, pusat virus corona berasal. Sementara satu pasien lainnya adalah WNI yang baru pulang dari Singapura. Hasil pemeriksaan tim medis RSHS menyatakan bahwa sejauh ini kedua pasien mengalami infeksi saluran pernapasan akut.

Salah satunya juga diketahui memiliki penyakit bawaan epilepsi.

"Satu pasien mengalami infeksi saluran pernapasan akut bagian atas dan satunya lagi mengalami infeksi saluran pernapasan akut bagian bawah," ungkap Nina.

Nina menyatakan hasil dari pemeriksaan litbangkes akan keluar dalam 1 sampai 2 hari kerja. Pihak RSHS juga menyatakan telah melakukan edukasi bagi para keluarga dan kerabat kedua pasien guna menghindari penularan.

Editor: Nandra F Piliang

Tags

Terkini

Terpopuler