Tiga Smartphone di Indonesia dengan Radiasi Tinggi

Senin, 15 Desember 2014 - 22:26 WIB
Ilustrasi
JAKARTA (HR)- Badan regulasi Amerika mengungkapkan bahwa Smartphone yang beredar di suatu negara, ada baiknya ditentukan tingkat maksimum specific absorption rate (SAR), sesuai yang ditetapkan dari sebuah lembaga regulasi yang ada.
 
Regulasi yang ditetap oleh Amerika sendiri, adalah sebuah ketetapan yang disarankan pada vendor untuk menentukan batasan tingkat SAR pada smartphone. Namun begitu, bukan berarti smartphone ini juga bisa dibilang aman, aturan dibuat untuk tidak memberikan dampak yang terlalu tinggi pada penggunanya.
 
Beberapa peneliti berpendapat bahwa energi frekuensi radio ponsel (SAR) memancarkan gelombang elektromagnet dapat menyebabkan risiko lebih tinggi terkena kanker. Namun hal ini, tidak disetujui orang lain karena masih dalam tahap penelitian.
 
Untuk lulus sertifikasi dan bisa dijual bebas di Amerika Serikat, sebuah smartphone harus memiliki tingkat SAR kurang dari 1,6 watt per kilogram. Sedangkan pada negara di wilayah Eropa, tingkat SAR yang dibebaskan adalah sebesar 2 watt perkilogramnya.
 
Meski di Indonesia belum jelas berapa batasan tingkat SAR yang harus dimiliki oleh sebuah smartphone, dan bisa bebas melenggang di pasaran. Namun, Cnet mencatat ada sebanyak 20 smartphone yang memiliki tingkat SAR tertinggi di Amerika, dan tiga diantaranya bebas melenggang di Indonesia.
 
BlackBerry Z3
Di Indonesia, BlackBerry menjual seri Z3 dengan nama Jakarta. Ponsel ini tercatat memiliki dukungan konektivitas HSPA+ 1, 2, 8 (2100/1900/900 MHz), dan 2G. Melalui frekuensi ini, Blackberry Z3 atau di Amerika tercatat dengan nama Z30 memiliki catatan tingkat SAR mencapai 1.41. Dan dianggap masih memiliki tingkat SAR tinggi.
 
Nokia Lumia 925
Sebelum diakuisisi oleh Microsoft, Nokia masih menggunakan nama Lumia pada seri 925 ini. Ponsel ini menggunakan sistem operasi berbasis Windows Phone 8, didukung dengan konektivitas jaringan radio yang sudah support LTE. Serta koneksi nirkabel WiFi, Bluetooth dan NFC (near field connection) untuk menyambungkannya dengan perangkat lain.
 
Saat pertama rilis, kabarnya smartphone ini dibanderol Rp6,2 jutaan. Dan badan regulasi Amerika, FCC mencatat bahwa Nokia Lumia 925 memiliki tingkat SAR sebesar 1.41, serta masih dalam pengawasan tim peneliti Amerika.
 
Motorola Moto E
Kabarnya, Motorola Moto E yang masuk dalam pasar Indonesia dijual dengan kiraan harga Rp1,2 juta, dengan dukungan prosesor Dual Core Cortex kecepatan 1,2 GHz. Ponsel dengan dukungan sistem Android 4.4 KitKat ini tercatat oleh badan regulasi Amerika, memiliki tingkat SAR sebesar 1,43 yang dianggap masih tinggi di wilayahnya.(okz/ara)
 

Editor:

Terkini

Terpopuler