Gelar Sosialisasi Pengasuhan Alternatif, Dinsos Pekanbaru Upayakan Pemenuhan Hak Anak Terlantar

Senin, 27 Oktober 2025 - 14:58 WIB
Dinsos Pekanbaru menggelar sosialisasi pengasuhan alternatif. (Magi)

Riaumandiri.co - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pekanbaru menggelar kegiatan Sosialisasi Pengasuhan Alternatif, Senin (27/10). Kegiatan ini diikuti oleh berbagai pihak terkait, seperti kader posyandu, bidan, serta pengelola panti asuhan di Kota Pekanbaru.


Acara dibuka secara resmi dengan pemukulan gong oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdako Pekanbaru, Masykur Tarmizi, sebagai tanda dimulainya kegiatan. Momen tersebut disambut antusias oleh seluruh peserta yang hadir.


Kegiatan ini menghadirkan narasumber yang memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya pengasuhan yang tepat bagi anak-anak yang tidak tinggal bersama orang tua kandungnya.


Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru, Zulfahmi Adrian, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi dan langkah nyata pemerintah dalam menjawab keresahan masyarakat terkait masih banyaknya anak-anak terlantar di Kota Pekanbaru.


“Kita masih sering menemukan anak-anak terlantar yang diasuh oleh keluarga inti maupun di luar keluarga inti. Mereka yang berperan sebagai orang tua pengganti perlu mendapatkan bimbingan dan sosialisasi agar bisa berperan sebagaimana orang tua kandungnya,” ujar Zulfahmi Adrian.


Ia menambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kesejahteraan dan pemenuhan hak-hak anak di Kota Pekanbaru dapat berjalan secara menyeluruh. Selain itu, Dinsos juga menyoroti masih maraknya anak jalanan, anak putus sekolah, dan anak-anak yang beraktivitas di jalan raya atau lampu merah.


“Dari hasil penjangkauan kami, banyak anak-anak yang masih hidup di jalanan. Ini yang harus kita putus mata rantainya, termasuk potensi eksploitasi anak di lapangan,” lanjutnya.


Sebagai bagian dari kegiatan, Dinas Sosial juga menyerahkan bantuan berupa alat bantu pendengaran yang mengalami gangguan pendengaran. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh perwakilan Dinas Sosial sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak berkebutuhan khusus di Kota Pekanbaru.


“Kami ingin memastikan tidak ada anak yang tertinggal dalam mendapatkan akses dan perhatian dari pemerintah, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus,” ujar Zulfahmi.


Selain sesi penyampaian materi, peserta juga diajak mengikuti kegiatan penguatan mental dan emosional melalui praktik self talk, butterfly hug, dan mindful breathing.

Kegiatan ini bertujuan membantu peserta memahami pentingnya menjaga ketenangan diri dan keseimbangan emosi sebelum memberikan pengasuhan kepada anak-anak.


“Kegiatan ini tidak hanya memberikan edukasi secara teoritis, tetapi juga praktik langsung agar para peserta dapat mengelola stres, memahami diri, serta menularkan energi positif kepada anak asuhnya,” jelas narasumber dalam kegiatan tersebut.


Program sosialisasi ini dilaksanakan oleh Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Pekanbaru, yang menangani 26 kategori layanan kesejahteraan sosial, salah satunya terkait anak.


Sementara itu, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdako Pekanbaru, Masykur Tarmizi, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini dan menilai langkah tersebut sebagai wujud nyata kepedulian pemerintah terhadap anak-anak di Pekanbaru.


“Kegiatan ini sangat penting sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap masa depan anak-anak, terutama mereka yang kehilangan pengasuhan dari orang tua kandung. Kita ingin memastikan setiap anak di Pekanbaru tumbuh dengan baik, mendapat kasih sayang, serta perlindungan yang layak,” ungkap Masykur.


Ia juga mendorong agar kegiatan serupa terus dilaksanakan sebagai bagian dari inovasi dan komitmen Pemko Pekanbaru dalam menangani permasalahan sosial.


“Ke depan, kegiatan seperti ini harus terus dilaksanakan. Dinas Sosial sudah memiliki berbagai program dan inovasi terkait isu sosial di Kota Pekanbaru, dan hal ini perlu terus dikembangkan,” tambahnya.


Di akhir kegiatan, Zulfahmi berharap melalui sosialisasi ini masyarakat semakin memahami pentingnya pengasuhan yang baik bagi anak-anak.


“Kami berharap sosialisasi ini bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang tata cara pengangkatan anak dan pengasuhan alternatif, agar anak-anak yang membutuhkan dapat memperoleh perhatian dan kasih sayang sebagaimana mestinya,” pungkasnya.

Editor: Akmal

Terkini

Terpopuler