Riaumandiri.co - Pemko Pekanbaru akan menggunakan sistem biopori atau lubang resapan silindris untuk menangani persoalan banjir. Ini diharapkan menjadi solusi dalam mengatasi persoalan menahun
"Mudah-mudahan penanganan banjir ini sudah maksimal tahun depan," Wako Agung, Minggu (27/9).
Pemko Pekanbaru memilih menggunakan sistem biopori mengingat masterplan penanganan banjir yang disusun pada 2020 lalu sudah tak bisa digunakan lagi.
"Jadi, ternyata masterplan yang dibuat dulu sudah tidak bisa lagi digunakan. Karena itu, kita mungkin nanti menggunakan biopori seperti di Jakarta," ungkapnya.
Agar penerapan sistem biopori bisa lebih maksimal dalam upaya penanganan banjir, Pemko Pekanbaru akan bekerjasama secara langsung dengan Pemerintah DKI Jakarta.
"Dalam waktu dekat kita akan kerjasama dengan Pemerintah DKI," tutup Agung.