Riaumandiri.co - Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Hazli Fendriyanto, menegaskan, siap memberikan sanksi kepada petugas Puskesmas yang tak ramah dalam melayani masyarakat yang hendak berobat.
Menurutnya, sebagai petugas harus memberikan pelayanan dengan sepenuh hati dan betul-betul fokus mengurus kepentingan masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan.
"Pokoknya masyarakat yang datang harus kita layani dengan baik. Standar prosedur kita seperti itu, tidak hanya di Puskesmas saja, tapi di semua pelayanan kita seperti itu," kata Hazli, Selasa (23/9).
Terkait adanya dugaan pelayanan di Puskesmas Sidomulyo, Jalan HR Soebrantas yang dinilai kurang baik dan petugasnya kurang ramah, Hazli, mengaku akan menindaklanjutinya.
Ia menyebut, siap menelusuri langsung dugaan pelayanan kurang baik di Puskesmas tersebut. Jika memang ditemukan adanya pegawai yang kurang ramah, pihaknya bakal melakukan pembinaan sesuai dengan aturan yang ada.
Hazli, mengaku, dirinya juga rutin turun langsung mengawasi aktivitas di Puskesmas yang ada di Pekanbaru untuk memastikan pelayanan yang diberikan bisa berjalan baik.
"Saya sering turun ke Puskesmas, hari Sabtu. Saya menyamar lihat langsung kondisi di lapangan. Saya kan baru, pegawai-pegawai yang tak kenal saya kadang sering nanya mau ngapain pak," ulasnya.
Hazli mengulang, petugas Puskesmas harus tetap bersikap ramah dan memberikan pelayanan secara maksimal kepada masyarakat. "Kita tanamkanlah nilai-nilai yang baik kepada mereka (petugas Puskesmas) untuk memberikan pelayanan maksimal ke masyarakat," pungkasnya.
Sebelumnya, sejumlah warga di Kelurahan Air Putih, Kecamatan Tuah Madani, Kota Pekanbaru, menyampaikan keluhan terkait pelayanan di Puskesmas Sidomulyo yang berlokasi di Jalan HR Soebrantas, Kelurahan Delima.
Petugas di fasilitas kesehatan tersebut dinilai kurang ramah saat melayani masyarakat, bahkan kerap menjawab pertanyaan pasien dengan nada tinggi.
Ama, salah seorang pasien yang berkunjung ke Puskesmas Sidomulyo (23/9, mengaku kecewa dengan sikap petugas. Ia menilai pelayanan yang diberikan jauh dari standar yang seharusnya mengedepankan keramahan dan kesabaran.
"Petugasnya cetus kali saat ditanya. Bukan cuma ke saya, tadi ada pasien ibu hamil juga diperlakukan sama. Jawabannya kasar, seperti marah-marah, padahal kami bertanya baik-baik,"katanya.
Tak hanya soal sikap, dia juga menceritakan pengalamannya saat mengurus kepesertaan Universal Health Coverage (UHC) atau Kartu Indonesia Sehat (KIS). Menurutnya, proses tersebut menjadi rumit karena aturan yang tidak konsisten dan pelayanan yang tidak maksimal.