Riaumandiri.co - Hujan yang turun beberapa hari ini termasuk di Kota Pekanbaru bukan berarti kini memasuki musim hujan.
Kepala BMKG Pekanbaru, Irwan Nasution, menyebut hal ini diakibatkan karena modifikasi cuaca yang masih dilakukan BNPB dan Lanud Roesmin Nurjadin.
"Saat ini masih musim kemarau, untuk hujan yang terjadi itu karena modifikasi cuaca," katanya.
Namun meski ada modifikasi cuaca Saat ini dilaporkan Provinsi Riau nihil hotspot (titik api) yang menyebabkan karhutla.
"Info Hotspot Riau Tanggal 11 Agustus 2025 Update Pukul 16.00 WIB. Total titik panas (hotspot) wilayah Sumatera : Nihil ,Riau : nihil," kata Prakirawan BMKG Pekanbaru, Mari Frystine dalam laporannya, Selasa (12/8) sore.
Modifikasi cuaca yang dilakukan pun cukup berhasil, dibuktikan dengan nihil nya titik api yang ada, sehingga mengurangi dampak asap yang ditimbulkan.
Sementara itu Direktur Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum Kemenhut), Dwi Januanto Nugroho di Jakarta, Selasa, menjelaskan Kemenhut bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, dan TNI AU resmi membuka OMC tahap ketiga di Provinsi Riau.
"OMC ini menjadi langkah strategis dalam masa perpanjangan Tanggap Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan yang telah ditetapkan Pemerintah Provinsi Riau. Operasi ini akan dilaksanakan selama 10 hari ke depan dengan dukungan pendanaan dari Kementerian Kehutanan," katanya.
Tahap pertama OMC telah dilaksanakan pada 2-12 Mei 2025, kemudian tahap kedua pada 21 Juli-9 Agustus 2025 dengan dukungan pendanaan dari BNPB.