Menyambut Ramadan dalam Semangat Rasa Syukur

Menyambut Ramadan dalam Semangat Rasa Syukur

Oleh Syamsuar
Gubernur Riau

Marhaban ya Ramadan selamat datang bulan yang mulia bulan yang agung, inilah kata-kata yang pantas kita ucapkan dalam menyambut kehadiran bulan Ramadan. Bulan yang kita rindukan telah hadir di hadapan kita. 

Masih teringgat dengan jelas dalam pikiran dan hati kita bagaimana Ramadan tahun lalu kita melewati dalam suasana pandemi covid yang berat, maka kita patut bersyukur bahwa suasana puasa pada hari ini telah jauh lebih baik dari sebelumnya. Saat ini kita dapat melaksanakan ibadah puasa dengan lebih khusuk di masjid-masjid meskipun dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.


Ramadan adalah bulan yang berisi rahmat, kasih sayang dan ampunan dari Allah. Kita manfaatkan bulan ini dengan sebaik-baiknya dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Ramadan adalah sekolah bagi ruhani kita, sekaligus juga jasmani kita untuk mengingatkan kita kembali kepada tujuan penciptaan kita yakni penghambaan diri kepada Allah. Selain itu puasa juga dapat memberikan efek kesehatan bagi tubuh jasmani kita. 

Maka Ramadan adalah momentum terbaik bagi kita untuk memperbaiki diri dan muhasabah diri sehingga diharapkan setelah bulan Ramadan selesai kita keluar menjadi insan yang kembali fitrah,kembali suci dan bersih, meningkat keimanan kita,semangat kerja dan profesionlitas dalam semua bidang pekerjaan yang kita tekuni. Inilah salah satu hikmah Ramadan menjadikan kita manusia yang lebih baik, manusia yang bertakwa kepada Allah SWT. 

Momentum bulan Ramadan yang sangat berharga ini jangan sampai kita lewatkan karena jika puasa tidak membuahkan hasil, maka kita kehilangan kesempatan yang paling berharga ditahun ini. Untuk itu mari dengan kesungguhan dan kerjakeras serta menjalankan ibadah yang banyak kita manfaatkan ramadhan sebagai bulan yang penuh keberkahan.

Adalah menjadi tanggung jawab kita bersama dalam menjaga kemurnian dan kesucian bulan ramadhan ini dari perbuatan-poerbuatan yang dapat menganggu ke istimewaan bulan ramadhan ini. Bulan  ramadhan adalah bulan dimana kita menahan diri dari perbuatan yang dapat merugikan diri kita, kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara, bulan dimana setiap orang berlomba-lomba menghadirkan kebaikan dan ibadah terbaiknya dihadapan Allah. 

Momentum Ramadhan ini menjadi sangat berharga bagi kita dalam meningkatkan kepedulian kita terhadap sesama, tidak mementingkan ego sentries dan sektoral melainkan berbaur menyatukan langkah dan pikiran kita untuk bersama-sama membangun peradaban kehidupan yang lebih baik terutama kehidupan bermasyarakat kita di Proinsi Riau yangkita cintai ini. 

Jika semua pihak telah saling memahami fungsi dan tugasnya serta menjalankan tanggung jawabnya baik dalam lapangan pekerjaan dan perannya masing-masing ditengah masyarkat maka akan tercapai apa yang Allah janjikan dalam Alquran yaitu tercapainya kehidupan yang Baldatun Thoyyibatun Wa Rabbun Ghofur yakni sebuah kehidupan bangsa yang baik, makmur sejahtera yang mendapatkan Ridho dan ampunan dari Allah.

Inilah sesunguhnya yang ingin kita capai dalam kehidupan kita berbangsa dan bertanah air, yaitu menjadikan daerah kita menjadi daerah yang ramah, aman, makmur dan sejahtera, yang kesemuanya itu tentu saja tidak dapat dikerjakan oleh satu atau dua orang saja, melainkan menjadi tugas dan tanggung jawab kita bersama dalam mencapainya. Dan bulan ramdhan menjadi bulan yang tepat bagi kita sebagai momentum untuk mewujudkan impian dan  harapan kita semua.

Semau itu tentu saja membutuhkan sumbangsih dan uluran tangan dari  orang yang benar-benar memiliki ketakwaan kepada Allah. Yang memiliki jiwa membangun yang dilandasai dan berpedoman kepada aturan dan hukum-hukum yang telah Allah tetapkan bagi kehidupan manusia. Ramadhan mencetak manusia bertaqwa sesuai dengan yang Allah gariskan dalam Alquran surat Albaqarah ayat 183.

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” 

Pandemi Covid yang menimpa kita bukanlah suatu alasan bagi kita untuk meninggalkan kekhusukan dan kesucian bulan ramdahan ini, Pandemi ini menjadi peringatan supaya kita menjadi lebih baik dalam segala hal, Satu hal yang harus kita yakini bersama adalah ; bahwa tidak ada yang Allah ciptakan didunia ini yang sia-sia melainkan semuanya memiliki hikmah yang harus kita ambil pelajaran darinya. Karena itu Marilah kita sambut bulan Ramadhan ini dengan kesiapan lahir batin, fisik dan juga mental dan menjalan kan protokolkesehatan dalam menjalankan ibadah di tengahwabah covid 19 ini.

Semua ibadah Ramadhan yang kita lakukan tidak boleh lepas dari muhasabah atau evaluasi. Muhasabah terhadap langkah-langkah yang telah kita perbuat dengan senantiasa menajamkan mata hati sehingga kita dapat bersikap lebih luwes dan tidak mudah terpancing isu dan provokasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, serta tidak menjadi orang yang selalu mencari-cari kesalahan orang lain tanpa terlabih dahulu melakukan tabayun dan mencari akar persoalan yang sebenarnya. Bulan puasa menjadi momentum bagi setiap oran untukmenahan dirinya, lidahnya, tangan , kaki dan perbuatannya dari menyakiti orang lain. 

Semoga Allah SWT senantiasa menerima puasa kita dan amal shaleh lainnya dan mudah-mudahan kita dapat membangkitkan semangat beribadah kita sekalian sehingga membuka peluang bagi terwujudnya Indonesia yang lebih baik, lebih aman, lebih adil dan lebih sejahtera. Dan itu akan terwujud jika bangsa ini yang mayoritasnya adalah umat Islam kembali kepada semangat puasa.

Bulan Ramadhan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para da’i dan ulama dan kita semua untuk terus memperbaiki diri dan mengajak ummat untuk terus menjadi lebih baik Membuka pintu-pintu pemaafan dan menebar kasih sayang bagi sesama. Meningkatkan kepekaan untuk menolak kezhaliman dan kemaksiatan.

Ramadhan bukan bulan istirahat yang menyebabkan aktivitas kebaikan berhenti bekerja, tetapi momentum tahunan terbesar untuk segala jenis kebaikan, sehingga kebaikan itulah yang dominan atas keburukan.

Dan dominasi kebaikan bukan hanya dibulan Ramadhan, tetapi juga diluar Ramadhan. Bahkan puasa merupakan bentuk pelatihan rohani (spritual execise) yang bila dijalani dengan niat suci dapat mengantarkan seorang sampai kederajat taqwa.

Tentu saja kita berharap sekolah Ramdhan ini akan membuahkan hasil yang akan melahirkan insan-insan yang jujur dan berkuliatas baik dalam ibadah maupun dalam amal sosial, Mari kita semua memanfaatkan semangat bulan puasa ini untuk melakukan pembersihan dan berbenah  diri, keluarga dan masyarakat. Dengan demikian, puasa yang kita jalani ditengah virus covid-19 tidak menghalangi kita untuk mencapai puncak spritual.

Mari kita bersungguh-sungguh memanfaat ramadhan dengan banyak melakukan amal-amal kebaikan. Semoga Allah beri kita kesehatan sehingga dapat memanfaatkan kehadiran bulan ramadhan dengan sebaik-baiknya sehingga selepas Ramadahan kita menjadi manusia  dengan prediket taqwa.***