Pengamat: Gerindra Harus Pecat Kader Terlibat Narkoba

Pengamat: Gerindra Harus Pecat Kader Terlibat Narkoba

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Pengamat Komunikasi Politik Universitas Muhammadiyah Riau, Aidil Haris meminta politisi Bengkalis yang tersandung kasus narkoba, Udin Pirang dipecat dari partai. Selain menjaga marwah dan nama baik partai, hal tersebut juga diharapkan menjadi efek jera bagi kader-kader lainnya.

"Ya dipecat. Demi nama baik partai," kata Aidil kepada Riaumandiri.co, Rabu (7/4/2021).

Diketahui, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Bengkalis Partai Gerindra, Syamsudin alias Udin Pirang diamankan kepolisian setempat. Ia diduga terlibat penyalahgunaan narkotika jenis sabu.


Meski polisi tidak menemukan barang bukti di kediaman Udin, akan tetapi alat-alat yang diduga digunakan untuk mengkonsumsi sabu didapati di salah satu ruko miliknya. Selain itu, hasil tes urine Udin Pirang juga positif mengandung barang haram tersebut.

"Saudara Udin Pirang akan kita kirimkan ke BNN untuk dilakukan rehabilitasi, karena tidak ditemukan barang bukti namun hasil pengecekan tes urinenya positif," ujar Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan kepada wartawan.

Lebih jauh, Aidil Haris meminta partai merekrut kader yang jelas asal usul serta terukur, agar partai dapat mencetak kader yang profesional dalam mengabdi pada politik Indonesia.

"Partai harus memiliki pendidikan politik yang terarah sehingga mampu menghasilkan politisi yang memiliki nilai dan etika di tengah masyarakat," jelasnya.

Selain itu, Aidil juga menyinggung pendidikan politik bagi kader saat mengomentari kasus Udin Pirang. Menurutnya, pendidikan politik yang ideal adalah yang dapat memberikan pencerahan tentang peran penting politik dalam negara dan memberikan pemahaman tentang tatanan pemerintahan yang baik.

"Makanya, kader yang diusung ketika pileg harus kader terbaik yang berguna bagi bangsa dan negara. Bukan kader yang plongo sana plongo sini," ujarnya.

"Mereka (kader partai) ini terkadang tidak memahami keberadaannya sebagai politisi yang seharusnya berkontribusi untuk kemaslahatan rakyat," tutupnya.

Sementara, Pengamat Politik UNRI Saiman Pakpahan berharap Partai Gerindra dapat secepatnya melakukan konverensi pers agar masyarakat tak berasumsi bahwa Gerindra merupakan sarang narkoba. Sebab, jika ketua partai saja mengkonsumsi narkoba, maka potensi penyalahgunaan di level anggota juga besar.

"Itu yang ditakutkan. Itu yang dikhawatirkan. Makanya harus cepat mengambil tindakan di tingkat kepartaian untuk membersihkan asums terhadap itu," ujarnya.

Selain itu, Saiman juga mempertanyakan metode perekrutan di Partai Gerindra sehingga bisa mengangkat pengguna narkoba menjadi ketua DPC. Menurutnya, dengan menculnya kasus Udin Pirang membuktikan Genrindra telah bermasalah dari level paling dasar, yaitu perekrutan.

"Ini partai kader atau partai massa? Kalau partai massa, ya bisa saja orang sampai di puncak ketua tanpa melalui proses yang harus dilalui. Sembarangan, asal memiliki sesuatu yang ditawarkan. Maka artinya, Gerindra bermasalah di level ini. Karena merekrut orang yang berpotensi bermasalah," tutupnya.



Tags Narkoba