Sangat Kagumi Sosok Jokowi

Ke Jakarta, Mario Hanya Berbekal Rp200 Ribu

Ke Jakarta, Mario Hanya Berbekal Rp200 Ribu

ROKAN HILIR (HR)-Aksi Mario Steven Ambarita (21), pemuda asal Rokan Hilir ini, memang nekat. Tidak hanya menerobos dan bersembunyi di roda pesawat Garuda, ia ke Jakarta hanya berbekal uang sebesar Rp200 ribu. Selain itu, kepergiannya ke Jakarta juga tanpa pamit kepada orangtuanya.

Dari penelusuran Haluan Riau, akhirnya terungkap bahwa Mario adalah putra sulung dari pasangan Manahan Ambarita dan Tiar Sitanggang, warga Jalan Kapuas ujung RT04/RW02 Kepenghuluan Bagan Batu, Kecamatan Bagan Sinembah, Rokan Hilir.

Seperti diketahui, pemuda ini mendadak tenar setelah aksi nekatnya yang masuk ke dalam ruang roda pesawat Garuda Indonesia 177 Jenis Boeing 737-800, dengan cara melompati pagar Bandara SSK Pekanbaru, Selasa kemarin.

Ketika ditemui di kediamannya Rabu (8/4), Tiar menuturkan, pada Selasa (31/4) lalu, anaknya itu pamit kepada kedua orangtuanya untuk merantau ke Pekanbaru. "Dia ngomong gini, 'mak aku mau ke Pekanbaru nyari kerja', lalu kujawab mana ada uang mamak, paling ada pun 200 ribu, lalu Mario bilang 'itupun jadilah Mak untuk ongkos'," kenang Tiar menahan tangis.

Baik Tiar mau pun suaminya sama sekali tidak tahu niat Mario pergi ke Jakarta. Apalagi jika rencana itu dilakukan dengan cara nekat seperti itu. "Kami tahunya ya tadi malam dari tivi. Awalnya saya tak percaya kalau itu Mario, tapi setelah kami lihat beberapa kali, baru kami yakin kalau itu anak kami. Saya sangat terkejut tak sangka dia senekat itu. Kalau tahu dia mau ke Jakarta, pasti tidak kami bolehkan dia pergi," tambahnya Tiar diiringi tangisnya.

Menurutnya, Mario memiliki cita-cita yang cukup tinggi. Namun karena keterbatasan ekonomi keluarga, dengan sangat terpaksa Mario harus mengurungkan niatnya untuk melanjutkan pendidikan hingga kuliah. "Dia itu sangat ingin kuliah tapi karena kami tak mampu, makanya cuma sampai tamat SMA saja, " terangnya.

Kagumi Jokowi
Ditambahkan Tiar, anaknya itu memang sangat mengagumi sosok Presiden RI, Joko Widodo. "Dia itu memang mengagumi Jokowi. Bahkan saat masa kampanye dia itu merupakan simpatisan Jokowi dia itu sangat marah kalau ada yang menjelek-jelekkan Jokowi. Mungkin karena kekagumannya itu yang membuat dia nekat ke Jakarta naik di roda pesawat, " ujarnya lagi.

Kedua orang tua Mario sangat menyesalkan kejadian tersebut menyampaikan permohonan maaf atas sikap anaknya tersebut. "Kami sekeluarga meminta maaf kepada semuanya atas kelakuan anak kami itu, kami mohonlah anak kami jangan dihukum," harapnya lagi.

Senada dengan Tiar, Dirjen Perhubungan udara Kementrian Perhubungan Suprasetyo mengatakan, motif Mario masuk ke ruang ban pesawat untuk menemui Presiden Joko Widodo. Katanya, ia akan mengajukan protes kepada Presiden Jokowi karena tidak mengangkatnya sebagai Menteri Koordinator Kesejateraan Rakyat.

"Kalau saya sampaikan anda pasti memvonis dia sakit mental. Dia ingin bertemu Presiden Jokowi dan memprotes kenapa dirinya tidak dijadikan Menko Kesra," ujarnya.

Didatangi keluarga
Dari Tangerang, dikabarkan tiga anggota keluarga Mario mendatangi Kantor Otoritas Bandara Wilayah 1 Soekarno-Hatta, Rabu sore. Mereka disebut hendak melihat kondisi pria yang menyelinap di ruang roda pesawat Garuda Indonesia GA177.

"Memang betul ada yang datang, keluarganya. Tapi belum tahu itu siapanya," ujar Humas Otoritas Bandara, Muhammad Syukur.

Syukur menjelaskan, ketiga orang yang datang untuk menemui Mario terdiri dari satu orang laki-laki dewasa, satu orang perempuan dewasa dan satu anak perempuan yang mengenakan seragam Pramuka. Mereka tiba di lobi Kantor Otoritas kurang lebih pukul 15.30 WIB.

Sejak semalam, Mario dalam perawatan Otoritas Bandara Soekarno-Hatta. Penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) Otoritas Bandara Soekarno-Hatta masih melakukan pemeriksaan terhadap Mario untuk mengetahui bagaimana kejadian yang sebenarnya. (put, dtc, kom)