Sempat Tegang dengan Anies Soal Data Bansos, Muhadjir: Agak Saya Tegur Keras Pak Gubernur

Sempat Tegang dengan Anies Soal Data Bansos, Muhadjir: Agak Saya Tegur Keras Pak Gubernur

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengaku sempat menegur Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait data program Bantuan Sosial yang diberikan pemerintah pusat kepada warga DKI terdampak Covid-19.

"Itu (bansos) sekarang problemnya data, termasuk di DKI yang sekarang kita bantu ini problemnya data," kata Muhadjir dalam sebuah webinar melalui zoom, Rabu (6/4/2020).
 
"Belum lagi sinkronisasi dan koordinasi, misalnya kami dengan DKI ini agak sekarang sedang tarik-menarik ini, cocok-cocokan data, bahkan kemarin saya dengan pak gubernur agak tegang, agak saya tegur keras pak gubernur," imbuh Muhadjir.

Ia menjelaskan, awalnya dalam rapat terbatas kabinet, Anies menyodorkan data warga miskin terbaru di DKI Jakarta sebanyak 3,6 juta orang.


Saat itu, menurut Muhadjir, Anies meminta bantuan pemerintah pusat untuk meng-cover bantuan kepada warga DKI yang tidak bisa diberikan bantuan oleh Pemprov DKI.

"Beliau sampaikan bisa mengatasi 1,1 juta orang, kemudian sisanya diminta untuk ditanggung pusat," ujar Muhadjir. 

Permintaan Anies dituruti. Muhadjir bilang pihaknya langsung mengolah lagi data orang yang tak bisa dibantu Pemprov DKI. Data itu diolah dari data perorangan menjadi data per kepala keluarga. 

Muhadjir menuturkan dari olahan data itu didapat ada 1,3 juta kepala keluarga yang akan dibantu pemerintah. Namun, saat penyaluran bantuan oleh Kemensos di lapangan, data warga penerima bansos Kemensos sama dengan penerima bansos DKI, sehingga terjadi kekacauan di lapangan.

"Sementara RT/RW punya data sendiri yang mestinya itu yang dikirim ke Kemensos, tapi itu gak dikirim ke Kemensos. Karena itu kemarin saya ingatkan pak Gubernur, 'pak gubernur kan itu ada kesepakatan rapat kabinet', itu tidak begitu," ucap dia.

Pihak Pemprov DKI Jakarta sejauh ini belum memberikan pernyataan terkait hal ini. Anies, Wakil Gubernur Riza Patria dan Kepala Dinas Sosial DKI belum merespons panggilan telepon dan pesan instan yang dikirim.