RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Komunitas pecinta binatang, Animal Friends Jogja (AFJ) mengimbau para pemilik hewan peliharaan anjing agar menjauh dari kebisingan Tahun Baru. Pasalnya, dalam postingan AFJ pada Senin (30/12/2019) dijelaskan, secara insting, anjing takut suara-suara keras yang akan membuatnya cemas dan gelisah.

"Bener banget. Gugukku juga kalau ada suara kembang api, petasan gitu terus ngumpet karena takut," ujar pemilik akun @windastephenii_. 

Salah satu pemilik kucing dan anjing di Pekanbaru, Amerita, mengatakan sebenarnya tidak hanya anjing yang punya ketakutan terhadap suara bising, melainkan semua binatang. Maka menurutnya, tidak perlu menjadikan anjing seolah-olah lebih binatang dari binatang lainnya.

"Semua binatang kayak gitu, sih, sebenarnya. Enggak ada pengecualian. Semua binatang pasti takut akan sesuatu, ada sisi sensitifnya. Kucing saya aja, suara mobil yang agak keras udah lari-lari ketakutan. Dan kalau dibiarkan lama-lama bisa stres dan depresi," jelasnya. 

Amerita juga menambahkan, "Kuda takut sama kamera, macan, singa, harimau sensitif sama gerak gerik kita. Jadi enggak ada spesialisasinya. Orang-orang aja yang keterlaluan. Seolah-olah cuma anjing aja yang binatang."

AFJ menjelaskan, beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai pemilik anjing saat perayaan Tahun Baru adalah mengajak anjing jalan-jalan ketika pagi dan sore agar saat malam Tahun Baru anjing merasa rileks. Kedua, menjauh dari keramaian Tahun Baru atau minimal, masukkan anjing ke dalam kandang yang ditutupi kain agar anjing merasa nyaman. Ketiga, berikan pelukan agar anjing merasa aman dan nyaman. Keempat, alihkan perhatian anjing dengan makanan favoritnya atau mengajaknya latihan kepatuhan. Kelima, jika memang terpaksa meninggalkan anjing di rumah, maka solusinya bisa dengan menyewa Pet-Sitter.

Pemilik akun @mohammadariefbudiwan menambahkan, cara lain agar anjing tetap tenang ketika ada banyak suara bising adalah memasang penutup telinga pada anjing.

"Nah, ini juga bisa," komentar admin akun Instagram Animal Friends Jogja menanggapi masukan tersebut.

Reporter: M. Ihsan Yurin

Editor : Rico Mardianto