Peringatan Hari AIDS Sedunia

Kadiskes: Berikan Pelayanan, Penegakkan HAM, dan Pendampingan Terhadap ODHA

Kadiskes: Berikan Pelayanan, Penegakkan HAM, dan Pendampingan Terhadap ODHA

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Dinas Kesehatan Provinsi Riau bersama sekolah tinggi kesehatan (Stikes) yang ada Pekanbaru menggelar peringatan puncak hari AIDS sedunia, Kamis (12/12/2019) di halaman Kampus STIKES Hang Tuah Pekanbaru. Hari AIDS sedunia tahun ini mengusung tema global yaitu "Comunnities Make the Difference".

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Riau, Mimi Yuliani Natzir dalam kesempatan itu selaku Pembina Upacara peringatan puncak Hari AIDS Sedunia mengatakan, dengan tema global tersebut dijelaskannya betapa pentingnya peran komunitas termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam penanggulangan AIDS, yaitu bisa dilakukan dalam pemberian layanan HIV, penegakkan Hak Asasi Manusia (HAM) dan pendampingan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dalam pengobatan.

"Kita menyerap tema global ini dengan ungkapan bersama masyarakat menuju sukses menuju Riau bersatu. Pemerintah Provinsi Riau beserta para mitra mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk meraih sukses dalam mencapai three zero pada tahun 2030, yang berisi tidak adanya kasus infeksi HIV baru, tidak ada kematian akibat AIDS serta tidak ada stigma dan diskriminasi,” ujar Mimi. 


Dijelaskan Mimi, di tahun 2017 lalu Pemprov Riau telah melakukan semangat kampanye dengan tema "Saya Berani Saya Sehat". Dia berharap, dengan Hari AIDS Sedunia seluruh masyarakat bisa mengantisipasi HIV secara dini terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat dan lingkungan.

"Kampanye ini menyerukan agar masyarakat melakukan tes HIV serta meningkatkan kesadaran dan kepedulian seluruh masyarakat terhadap HIV/AIDS. Jangan takut melakukan pemeriksaan secara dini," ajaknya. 

Untuk diketahui, pada medio November 2019, kasus HIV dan AIDS di Provinsi Riau hingga Agustus 2019 mencapai 5.859 orang. Bedasarkan data Kementerian Kesehatan, Riau menempati urutan ke 11 nasional dari 34 provinsi di Indonesia yang disampaikan oleh Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution. 

Wagubri mengatakan, HIV/AIDS di Riau cukup memprihatinkan. Dari data yang dikumpulkan Dinas Kesehatan Provinsi Riau sampai dengan Agustus 2019 telah ditemukan 5.859 Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) di Provinsi Riau. Dari angka itu, sebanyak 2.598 orang jatuh dalam stadium AIDS. 

Penemuan kasus HIV di Provinsi Riau baru sebesar 36 persen dari 16.235 target yang ditentukan nasional, dan yang sudah ditangani secara teratur baru sebesar 44,3 persen. Karakteristik temuan kasus HIV/AIDS di Riau sudah mengarah kepada poluasi umum. Dimana jumlah terbesar berada di Kota Pekanbaru dengan temuan kasus sejumlah 1.767 orang.

"Temuan kasus pada ibu rumah tangga menduduki rangking 3 terbesar, dan jika dikelompokkan ke dalam kelompok usia, maka temuan kasus HIV terbesar banyak ditemukan pada kelompok umur 25 sampai dengan 45 tahun," ungkap Wagubri.


Reporter: Nurmadi