SELATPANJANG (HR)-Masyarakat Kepulauan Meranti sejauh ini masih mengandalkan mata pencaharian dari negara seberang. Para pemuda asal Meranti umumnya masih lebih yakin akan mendapatkan pekerjaan tetap di negeri orang, daripada bekerja di negeri sendiri.

Buktinya, sejauh ini masih sangat banyak masyarakat Meranti yang merantau ke negara jiran Malaysia maupun Singapura untuk menafkahi keluarganya.

"Pulang ke Selatpanjang dalam setahun kadang hanya bisa tiga atau empat kali saja. Selebihnya terpaksa menjadi buruh atau karyawan apa saja di negeri orang. Bertarung nyawa pun terpaksa kita lakukan demi kelangsungan hidup keluarga,” aku Syahrul, warga Kelurahan Selatpanjang Timur, Kamis (19/11).

Syahrul mengharapkan kepada pemerintah ke depan mewujudkan bagaimana membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat Meranti.

"Jika lowongan kerja atau kesempatan bekerja tidak ada di Meranti, maka nantinya masyarakat terpaksa pergi merantau ke negeri orang. Untuk itu sangat diharapkan peluang kerja dari berbagai sektor itu dapat diwujudkan. Sehingga para pemuda tidak lagi menggantungkan harapan hidupnya hanya menjadi pegawai negeri saja,” katanya.

Ditambahkannya, daerah Meranti tepat berada pada jalur perdagangan dunia. Tentu saja apapun yang akan dikembangkan sudah barang tentu memiliki prospek maju. Seperti usaha bidang budidaya perikanan, pertanian, peternakan maupun perkebunan dan berbagai jenis usaha lainnya.

Meranti, katanya, memiliki perairan yang luas, dan masih memiliki lahan yang juga luas untuk dijadikan berbagai usaha yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu. Namun sejauh ini laut Meranti belum dimanfaatkan dengan baik, sehingga potensi laut masih belum memberikan peningkatan bagi ekonomi.

"Masih banyak bidang usaha yang sebenarnya mampu diadakan pemerintah. Dan inilah sebuah harapan baru bagi masyarakat Meranti, siapapun nantinya yang akan terpilih menjadi bupati ke depan diharapkan dapat mewujudkan lapangan kerja baru bagi masyarakat,” sebut dia lagi.(jos)