PUPR Riau: Potensi Limbah Organik sebagai Produk Industri Belum Dimanfaatkan

PUPR Riau: Potensi Limbah Organik sebagai Produk Industri Belum Dimanfaatkan

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Provinsi Riau, M Effendi Saputra mengatakan, pertumbuhan ekonomi menyebabkan kenaikan konsumsi energi dan sumber daya alam secara lokal maupun global. Di sisi lain kondisi ini menyebabkan kerusakan lingkungan.

Hal itu ia katakan dalam seminar teknologi dan pengelolaan lingkungan tropis bertema "Pemanfaatan Air Gambut dan Pengelolaan Limbah Industri Oleo dan Petrokimia sebagai Upaya Peningkatan Sumber Daya Lingkungan Tropis untuk Mendukung Perekonomian Nasional" yang dihelat Fakultas Teknik Kimia di salah satu hotel Pekanbaru, Rabu (21/8/2019).

"Saat ini kita mengalami kerusakan lingkungan cukup serius, seperti pemanasan global, kelebihan limbah, pencemaran limbah cair atau udara, deforestasi, dan sebagainya. Oleh karena itu dibutuhkan suatu konstruksi daur ulang limbah organik yang dapat mengekstrak menjadi sesuatu yang bermanfaat," kata Effendi.


Menurut dia, sebagian besar limbah organik pertanian belum dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia. Padahal potensi ini dapat digunakan untuk menciptakan produk baru material untuk energi, pupuk organik, dan bahan baku industri lainnya.

Dia menjelaskan Provinsi Riau merupakan daerah yang mengandalkan pembangunan ekonomi dari sektor pertanian, khususnya sub sektor perkebunan.

"Dari sejumlah perkebunan yang tumbuh dan berkembang, salah satunya kelapa sawit. Minyak sawit itu mampu menggantikan minyak bumi, minyak nabati, dan minyak hewani sehingga pemanfaatan minyak sawit sebagai bahan baku oleokimia berkembang pesat," kata dia.

Di sisi lain, sebut dia, minyak bumi sebagai bahan baku petrokimia semakin menipis. Hal ini menyebabkan meningkatnya harga minyak bumi dan berdampak terhadap harga petrokimia yang semakin tinggi. 

"Kondisi ini mengakibatkan semakin banyak indsutri yang beralih ke oleokimia untuk mensubstitusi petrokimia. Karena bahan bakunya dapat diperbarui, harganya lebih murah, dan produknya lebih ramah lingkungan," ujarnya.

Hadirnya sebuah industri di tengah masayarakat berdampak positif bagi lingkungan sekitar, seperti meningkatkan perekonomian denga tersedianya lapangan kerja dan sumbangan terhadap perekonomian negara melalui barang dan produk jasa yang dihasilkan.

"Namun di sisi lain perkembangan industri yang pesat juga berpotensi membawa dampak negatif terhadap lingkungan jika tidak dikelola dengan baik seperti pencemaran udara yang menimbulkan berbagai penyakit yang menyerang masyakat," tambahnya.

"Oleh karena itu pengolahan limbah harus sesuai sistem pengelolahan limbah berstandar untuk menghasilkan limbah yang aman tanpa menimbulkan kerugian atau masalah kepada masyarakat. Dan tentunya dapat mencegah pencemaran lingkungan," ucapnya.

Reporter: Rico Mardianto