Api Kepung Bukit Batu dan Siak Kecil

Udara di Bengkalis Sangat tidak Sehat

Udara di Bengkalis Sangat tidak Sehat

BENGKALIS (HR)-Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Kabupaten Bengkalis saat ini, semakin menjadi-jadi dan kian tak terkendali. Hal itu membuat kabut asap pekat tersebar di mana-mana. Buntutnya, kondisi udara di Kota Bengkalis dan sekitarnya, saat ini sudah masuk dalam kategori sangat tidak sehat.

"ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara) pagi ini (pagi kemarin, red) menunjukkan angka 370. Artinya, kualitas udara di Bengkalis sudah sangat tidak sehat,'' ungkap Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Bengkalis, Arman AA, Rabu (4/3).

Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah. Selain itu, pihaknya mulai Rabu kemarin juga mulai membagikan masker. Ada sebanyak 8 ribu masker yang disebarkan di tiga kecamatan, yakni di Bengkalis, Bukitbatu dan Siak Kecil.

Hal yang sama juga ditempuh BPBD Damkar Bengkalis yang juga membagikan 5 ribu masker di tiga daerah itu. Menurut Kabid Damkar BPBD-Damkar Bengkalis, Suiswantoro, jarak pandang saat ini sekitar 500-1.000 meter sehingga pihaknya berinisiatif untuk membagikan masker.

''Kabut asap sudah mulai sejak kemarin dan hari ini cukup tebal. Jarak pandang sekitar 500-1.000 meter. Tebalnya kabut asap hari ini, juga dipicu arah angin yang mengarah ke tempat kita,'' ujar Suis.

Dinas Kesehatan juga menyebar 2.000 masker kepada masyarakat pengguna jalan pagi kemarin. Pembagian dipusatkan di Jalan Jenderal Sudirman.
“Ada 2.000 masker yang kita bagikan. Kita bagikan kepada pengguna jalan, setelah itu ke sekolah- sekolah,” ujar salah satu petugas Diskes Bengkalis, Rina Komala di sela- sela membagikan masker kepada masyarakat.

Dikepung Api
Salah satu kawasan di Bengkalis yang Karhutla parah adalah di Kecamatan Bukit Batu dan Siak Kecil. Bahkan dua kecamatan itu sudah mulai dikepung api.

"Setiap hari titik api semakin banyak.Untuk Bukit Batu di antaranya di Desa Dompas, Sungai Selari termasuk kemarin di lahan kosong milik Pertamina RU II Sungai Pakning dan juga dekat jalan lingkar," ungkap Kepala BPBD Damkar Bengkalis, Moch Jalaluddin.

Diungkapkan Jalal, kebakaran di lahan Pertamina Pakning berdekatan dengan Bandara Selari milik perusahaan semi plat merah itu dan tak jauh dari pemukiman penduduk Sungai Selari.

Sementara Karhutla di Kecamatan Siak Kecil, juga terus meluas. Diperkirakan lahan yang terbakar sudah mencapai ratusan hektare di tiga desa. Tim masih kesulitan memadamkan api, karena sumber air yang sulit yang diperoleh di lapangan.

Menurut Camat Siak Kecil Alfimukhdor, Karhutla di daerahnya terjadi di tiga desa, yakni Desa Tanjung Belit, Tanjung Damai dan Sumber jaya.

Untuk upaya pemadaman yang lebih efektif kata Camat, harus memakai jalur udara agar bisa menjangkau lokasi yang terbakar. Sebab untuk jalur darat, dinilai sulit. Selain jarak yang jauh, sumber air juga sulit ditemukan. Pihaknya berharap ada perusahaan membantu memadamkan kebakaran agar tidak lebih meluas lagi.

"Pemadaman api agar bisa terjangkau harus menggunakan helikopter, yang memiliki sarana tersebut hanya pihak PT Sakato Pratama Makmur (SPM) di Bukit Batu," kata mantan Camat Pinggir ini.

Ditambahkannya, kebakaran lahan yang terjadi saat ini baru bisa padam apa bila turun hujan, mengingat lokasi yang terbakar merupakan lahan kosong dan tanah  gambut. (man)