Dibantu TNI AL

Ayah dan Anak Selamat dari Maut Ketika Sampan yang Mereka Bawa Tenggelam

Ayah dan Anak Selamat dari Maut Ketika Sampan yang Mereka Bawa Tenggelam
BAGANSIAPIAPI (RIAUMANDIRI.co) - Khaidir nyaris tewas ketika sampan miliknya tenggelam di Muara Sungai Ular, Panipahan, Kecamatan Pasir Limau Kapas (Palika) - Rokan Hilir, Jumat (7/4) sekitar pukul 15.20 WIB. Saat itu, pria 55 tahun ini sedang berdua dengan anaknya, Fadhlan, laki-laki 14 tahun.
 
"Pak.. Tolong Pak," teriak Khaidir sambil mengangkat kain sarungnya ketika melihat petugas air dari TNI AL sedang melakukan patroli. Ayah dan anak ini merupakan warga Sungai Sanggul, Pasir Limau Kapas.
 
Komandan Pos TNI Agkatan Laut (Danposal) Panipahan Lettu Laut (P) Indra Gunawan mengatakan, saat itu kedua korban dalam keadaan nyaris tenggelam karena air sudah masuk kesemua bagian kapal.
 
"Kita sudah tanya kejadian (berlangsung) sekitar setengah jam, keduanya berusaha menguras air. Namun karena kapal patah lunas sehingga air dengan cepat merembet," terang Danposal, Ahad (9/4).
 
Melihat dari kejauhan tim langsung medekati lokasi dan melakukan upaya pertolongan. Wajah kedua korban tampak pucat namun prajurit dengan sigap segera melakukan evakuasi keduanya naik ke atas kapal. Petugas juga berusaha menarik sampan yang nyaris tenggelam namun tidak berhasil.
 
"Sampan berusaha ditarik namun karna sudah penuh air akhirnya sampan tenggelam. Tim patroli Posal Panipahan langsung mengevakuasi korban ke Posal Panipahan," terangnya.
 
Sementara itu berdasarkan keterangan Khaidir, sampan berangkat dari Panipahan selesai sholat Jumat menuju Sungai Sanggul. Pada saat di depan muara Sungai Ular Panipahan, tiba-tiba sampan mngalami patah lunas menyebabkan air masuk dengan cepat. 
 
Keduanya berusaha menguras air, namun tidak terbendung dan air makin banyak sehingga sampan tenggelam. Setelah lebih kurang 30 menit korban melihat speedboat patroli TNI AL dan melambaikan tangan dengan kain sarung untuk meminta pertolongan.
 
"Kalau tidak ada pak TNI Posal entahlah mungkin kami sudah tenggelam," kata Khaidir. 
 
Kondisi sampan yang sudah tua membuat kecelakaan pada hari itu tak terhindarkan, namun ia tak memiliki pilihan lain dan harus tetap mencari ikan di Laut. Akibat kejadian itu korban mengalami kerugian sekitar 15 juta, karena sampan dan jaring ikan tenggelam ke dasar muara pada kejadian itu.
 
Petugas dari TNI-Al juga telah memberikan tanda lokasi tenggelamnya sampan sehingga kedepan para nelayan untuk berhari-hati melintasi lokasi tersebut. Setelah kejadian keduanya langsung diserahkan kepada pihak keluarga. 
 
Reporter: Jhoni Rohil
Editor: Nandra F Piliang