Mahasiswa Asal Kampar di Sudan Sesalkan Kurangnya Perhatian Pemda

Mahasiswa Asal Kampar di Sudan Sesalkan Kurangnya Perhatian Pemda
BANGKINANG (RIAUMANDIRI.co) - Hafizh Amrillah seorang mahasiswa asal Kampar yang menuntut ilmu di Sudan menyesalkan kurangnya perhatian pemerintah daerah bagi mahasiswa yang sedang menuntut ilmu, terutama yang belajar di luar negeri.
 
"Saya sudah 4 tahun di Sudan, namun hingga saat ini belum pernah mendapatkan bantuan pendidikan dari Pemda Kampar maupun dari Pemprov Riau," ungkap Hafizh Amrillah Ketua Mahasiswa Riau dan Kampar ini saat ditemui di Kantor Bupati Kampar, Kamis (30/3).
 
Jika dibandingkan dengan daerah lain, lanjutnya kita merasa berkecil hati karena mereka dibantu oleh pemerintah daerah mereka seperti di Aceh, mereka bahkan memiliki mess sendiri di Sudan.
 
"Terkadang itu yang menjadi alasan mahasiswa yang udah selesai kuliah enggan berkiprah di daerah asal, karena mereka merasa tak diperhatikan oleh pemerintah mereka," ungkapnya.
 
Menanggapi hal tersebut, Pj Bupati Syahrial Abdi mengungkapkan fakta bahwa ada dua sisi yang dilihat dalam kasus ini. Satu sisi pihaknya mendengar fakta bahwa sudah banyak anak Kampar sekarang yang punya kompetensi untuk kuliah di luar negeri.
 
"Bisa ke luar Negeri, artinya mereka ini kan terseleksi kalau sudah terseleksi berarti mereka pilihan, mungkin saja syaratnya Hafidz 30 juz. Lalu informasi yang kedua, mereka ternyata orang-orang kelas menengah ke bawah, pilihan mendapatkan beasiswa dan kesempatan untuk itu mereka jalani dengan kesungguhan," ungkap Pj Bupati.
 
Di sisi lain, pihaknya sudah mendengar bahwa mereka juga sudah 4 tahun di sana, dan sampai hari ini belum ada bantuan Pemerintah Kabupaten Kampar, khususnya untuk mahasiswa asal Kampar tersebut.
 
"Nah ini kan kondisi yang kita sama-sama prihatin, seyogyanya kalau kita bicara pendidikan, anggaran ini kan termasuk bagian yang harus kita alokasikan dari yang 20 persen untuk pendidikan. Kesalahan kita selama ini kita tempatkan di Bansos di hibah, solusinya harus dijadikan kegiatan terukur di OPD yang menangani kegiatan itu," ungkap Syahrial Abdi.
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 31 Maret 2017
 
Reporter: Ari Amrizal
Editor: Nandra F Piliang