Klinik Dedi Nur Dirusak Ratusan Warga Kampar Kiri Tengah, Pj Bupati dan Kapolres Tenangkan Masyaraka

Klinik Dedi Nur Dirusak Ratusan Warga Kampar Kiri Tengah, Pj Bupati dan Kapolres Tenangkan Masyaraka

KAMPARKIRITENGAH(RIAUMANDIRI.CO)-Pj Bupati Kampar Syahrial Abdi bersama Kapolres Kampar AKBP Edy Sumardi Priadinata melihat secara langsung kondisi bangunan klinik Dedi Nur di Desa Bina Baru, Kecamatan Kampar Kiri Tengah, yang hancur akibat dirusak ratusan warga, Rabu (11/1).


Pada kesempatan itu Kapolres Kampar AKBP Edy Sumardi Priadinata meminta kepada masyarakat untuk dapat menahan diri dan selalu menjaga ketertiban.
Klinik ini, seperti dilansir riauterkini.com, dirusak oleh sekitar 500 orang massa pada Selasa (10/1) malam sekitar pukul 21.30 WIB.

Mereka emosi karena secara spontan mendatangi klinik Dedi Nur yang berada di belakang Pasar Desa Bina Baru untuk melampiaskan kemarahan atas meninggalnya pasien anak balita perempuan atas nama Fadilah (8) bulan, alamat Desa Bina Baru. Bocah tersebut menderita sakit panas yang dirawat di klinik Dedi Nur selanjutnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pekanbaru.



Sebelum melakukan pengrusakan, massa berusaha ditenangkan oleh Kepala Desa Bina Baru Sukendro dan tokoh pemuda Asral agar jangan melakukan tindakan anarkis namun massa tidak bisa dibendung.


Melihat massa anarkis Kades Bina Baru berusaha menyelamatkan keluarga dokter Dedi Abdullah yang juga merupakan pemilik Klinik dan perawat yang ada didalam klinik ke luar Desa Bina Baru, selanjutnya massa langsung merusak fasilitas yang ada di klinik Dedi Nur yang diduga menggunakan batu dan besi pagar klinik, setelah merusak klinik massa membubarkan diri.


Adapun fasilitas klinik yang dirusak massa yakni ruang rawat inap 4 kamar beserta fasilitas, ruang bersalin 1 kamar beserta fasilitas.


Ruang bidan 1 kamar beserta fasilitasnya, ruang praktek 2 kamar beserta fasilitas, ruang tunggu beserta fasilitas, dapur beserta fasilitas, kamar mandi 3 ruang, pintu kaca dan jendela pecah.


Ruang apotek beserta fasilitas, pagar besi, garase mobil Dengan total kerugian diperkirakan Rp300 juta.


Kapolres Kampar AKBP Edy Sumardi Priadinata kepada riauterkinicom menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan penyelidakan terhadap kasus ini.


"Bersama Pemda Kampar kita akan terus melakukan mediasi bersama tokoh masyarakat agar peristiwa ini tidak terulang kembali dan kita minta masyarakat untuk dapat menahan diri," harapnya.