Masyarakat Meranti tak Miliki Sarana Air Bersih
SELATPANJANG (riaumandiri.co)- Sarana air bersih sangatlah sulit didapatkan masyarakat kabupaten Kepulauan Meranti. Betapa tidak, letak wilayah Kepulauan Meranti yang dikelilingi lautan, sehingga tidak memiliki potensi air bersih dari perbukitan atau pegunungan. Apalagi, kontur tanahnya terdiri dari gambut,yang tidak mengandung pasir maupun bebatuan.
Al hasil, secara otomatis tidak memiliki sumber air bersih dari alam, sebagaimana terdapat di berbagai daerah lainnya. Meski, Meranti memiliki beberapa tasik atau danau, tapi semuanya terletak cukup jauh di pedalaman, namun keberadaan air tasik tersebut menjadi harapan masyarakat untuk dapat diolah menjadi air bersih. Baik untuk kebutuhan mandi dan cuci, maupun kebutuhan air minum.
Firman (43), warga Kecamatan Tebingtinggi Timur menyatakan, apa yang pernah dilakukan Pemkab Bengkalis dulunya memanfaatkan sumber air bersih dari Tasik Nambus, dan Tasik Air Putih di Tanjung Samak, hendaknya dapat ditingkatkan dan dijadikan bahan baku untuk diolah sedemikian rupa sampai bisa dikonsumsi masyarakat.
"Tanpa terobosan pemerintah daerah, maka selamanya masyarakat Meranti akan terus mengalami krisis air bersih," ungkap Firman kepada Haluan Riau kemarin.
Kendati angin segar sempat disampaikan pabrik air bersih PT Meranti Investama yang ada di ibukota kabupaten, yang awalnya mengaku mampu mengolah air laut menjadi air bersih, namun ternyata tidak berhasil. Hingga saat ini perusahaan yang beroperasi di wilayah Dorak itu, baru mampu sebatas memproduksi air untuk kebutuhan cuci dan kamar mandi, itupun dinilai cukup mahal.
“Kita yakin, dengan mengolah air tawar dari sumber air tasik yang ada di berbagai pulau di Meranti akan mempermudah prosesnya dan tentu dengan biaya yang tidak terlalu mahal. Sehingga kebutuhan air bersih bagi masyarakat di berbagai desa termasuk di ibukota kabupaten sendiri akan bisa terpenuhi. Untuk itulah kita berharap kepada Pemkab Meranti hendaknya lebih serius dan fokus membangun PDAM sehingga benar-benar bisa menyediakan kebutuhan air bersih bagi masyarakat luas,”papar Firman.
Menanggapi ini, Kadis PU Kepulauan Meranti Ir Ardhahni MT mengaku pihaknya telah merencanakan pembangunan sarana air bersih di Desa Sungai Tohor, sebagai pilot proyek pembangunan sarana air bersih yang digagas dan dirancang sendiri oleh Pemkab Meranti.
Rencananya pelaksanaan tersebut dilakukan tahun ini. Dan saat ini dalam proses lelang. Mudah-mudahan semua prosesnya berjalan lancar sehingga tahun ini juga akan terlaksana pembangunan PDAM made Meranti sendiri,”ungkap Ardhahni, didampingi Kabid Cipta Karya Afifuddin.
Dijelaskannnya, pihaknya sudah merencanakan pembangunan PDAM dengan pola UPTD SPAM dimana rancang bangunnya dirancang sendiri oleh PU Meranti.
Dengan memanfaaatkan air baku kanal yang ada di Tebingtinggi Timur, mudah-mudahan di tahun ini rencana tersebut bisa terlaksana. Tentu sesudah itu akan kita bangun lagi di berbagai desa yang ada. Dan seluruh dana pembangunan tersebut bersumber dari dana DAK dari pusat berkisar Rp.7 miliar,”sambung Afifudin. (jos)