Pembangunan Pipa Gas Kota Belum Bisa Dibangun Tahun Ini

Terkendala Pemenang Tender

Terkendala Pemenang Tender

PEKANBARU(riaumandiri.co)-Meski seluruh persyaratan yang dibutuhkan dalam pembangunan pipa gas kota sudah dilengkapi. Namun tidak menjadi ukuran bagi Perusahaan Gas Negera (PGN) sebagai pengelola, untuk langsung melakukan pembangunan pipa saluran gas tersebut.

Pasalnya, hingga saat ini PGN masih menunggu pengumuman pemenang tender pada proses lelang, yang diinformasikan akan dilaksanakan pada Juni mendatang.

Dalam rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Independen Power Producer (IPP) akan diisi dengan kekuatan 250 MW.

Dimana PGN akan melakukan penyambungan pipa gas dari Perawang menuju Kota Pekanbaru.Dengan panjang pipa yang akan dialiri gas nantinya sepanjang 20-45 km.

Demikian diungkapkan oleh Kepala Strategic Business Unit (SBU) Distribusi Wilayah III PGN Area Pekabaru, Wendi Purwanto kepada Haluan Riau, Senin (2/5) di kantornya.

Menurutnya, semula rencana pembangunan pipa saluran atau pipa distribusi kota tersebut akan diupayakan pengerjaannya pada 2016. Karena segala persyaratan mulai dari izin, amdal, kelayakan, sosialisasi
Terkendala

dan lainnya sudah dilengkapi, dengan target pemasangan untuk kebutuhan awal sebanyak 5.000 hingga 10.000 KK.

"Dalam pembangunan pipa gas ini kita sudah melakukan MOU dengan pemerintah Kota Pekanbaru. Namun pengerjaannya belum ada dilakukan di tahun ini, karena kitamasih menunggu proses lelang.

Apabila sudah diketahui, maka PGN akan melakukan kerja sama dengan pihak pemenang," ujar Wendi.

Dijelaskan Wendi, dalam rencana pembangunan gas kota ini, sebenarnya
PGNmemiliki alternatif lain. Apabila rencana pembangunan PLTG IPP 250 MW terjadi penundaan, atau tidak jadi dilakukan tahun ini.

Dengan melakukan modasi Compressed Natural Gas (CNG) atau pengompresan gas, yang pengangkutan dimulai dari Perawang ke Pekanbaru.

Dengan tempat penyimpan gas akan dibangun tangki, yang nantinya akan dijadikan sebagai induk untuk mengalirkan gas ke rumah masyarakat.

"Jadi opsi kedua ini, kita akan meminta ke pusat agar pengerjaannya dilakukan oleh PGN. Karena dengan dibangunnya tengki tersebut, tentunya pengangkutanya akan menggunakan kendaraan dan membutuhkan biaya yang cukup besar.

Setelah tengki tersebut sudah difungsikan barulah bisa dilakukan distribusi kerumah masyarakat,"jelaskan.

Wendi juga mengatakan bahwa untuk pembangunan tengki tersebut bisa dilakukan dimana saja. Namun dalam melakukan opsi kedua tersebut, pihaknya juga harus membangun 2 stasiun baru yakni stasiun compresse dan juga daugter stasion.

Kedua stasiun tersebut berfungsi untuk memasukan dan mengeluarkan gas,"pungkasnya.

Diharapkan pada Juni mendatang sudah ada nama pemenang tender."Sehingga mengerjaan pipa saluran gas kota ini bisa dilakukan dalam waktu cepat,"harapnya.(nie)