Majelis Tinggi Hukum Adat Petalangan

Pertanyakan Pengukuhan Batin Hitam Sungai Medang

Pertanyakan Pengukuhan Batin Hitam Sungai Medang

PANGKALAN KERINCI (riaumandiri.co)-Ditinjau dari aspek kelembagaan kawasan Adat Petalangan, pelantikan Batin Hitam Sungai Medang oleh Ketua Lembaga Adat Melayu Kabupaten, T Edi Sabli terhadap Zainudin, baru-baru ini di desa Gondai, Kecamatan Langgam, di mata Majelis Tinggi Hukum Adat Petalangan dinilai tidak tepat.

Pasalnya, berdasarkan Surat Keputusan Lembaga Adat Melayu Kabupaten Pelalawan (LKAM), nomor 01/MKA/LKAM-KP/VIII/2007, tentang Ketentuan, tugas, hak, tata cara pemilihan dan pengukuhan pemangku Adat (Batin dan Penghulu dalam Kawasan Petalangan), diamanahkan bahwa, Lembaga Adat Petalangan mengukuhkan pemangku Adat Petalangan yang berada dalam kawasan ulayat Batin bersangkutan.  

Begitu pula, Lembaga Adat Pesisir mengukuhkan pemangku Adat Pesisir. Namun, pengukuhan Batin Hitam Sungai Medang versi Zainudin ini dilantik dan dikukuhkan oleh Ketua Lembaga Kerapatan Adat Melayu Kabupaten Pelalawan, T Edi Sabli.

"Sementara Pemangku Adat Batin Hitam Sungai Medang ini bila ditinjau dari aspek kelembagaan berada di kawasan Datuk Laksamana Mangkudiraja Pangkalan Kuras. Sementara pengukuhan Batin Hitam Sungai Medang Zainudin dilantik di Gondai, Langg?am. Untuk kawasan Langgam ini adalah kawasan dari Datuk Engku Raja Lela Langgam.

Mestinya pengukuhan Batin Hitam Sungai Medang ini dilakukan dalam kawasan Datuk Laksamana Mangkudiraja, Pangkalan Kuras," jelas tatanan Majelis Tinggi Hukum Adat Petalangan, Arifin dan Samsi MS, Minggu (28/2) kepada Haluan Riau.

Menurut pemangku Adat Petalangan, Arifin bergelar Batin Bunut dan Samsi bergelar Penghulu Mudo, pengukuhan Batin Hitam Sungai Medang oleh Ketua LKAM, patut dipertanyakan. Kendati demikian, tokoh adat ini siap berunding mengenai kegiatan pengukuhan pemangku adat tersebut.

"Hubungan antara Lembaga Adat Petalangan (LAP) dengan LKAM, itu ibarat mata hitam dan mata putih. Artinya, LAP ini berdiri sendiri secara otonom. Bila terjadi pengukuhan Batin atau penghulu setingkat Batin dalam kawasan Petalangan, maka LAP yang melakukan pengukuhan tersebut. Begitu pula hubungannya Lembaga Adat Pesisir dengan LKAM, berdiri sendiri secara otonom," tambah Samsi, Penghulu Muda.

Konflik dualisme Pebatinan dalam kawasan Petalangan kian mencuat dan meruncing. Sebelumnya, Batin Hitam Sungai Medang di emban oleh Arifin yang berkedudukan di Sungai Medang, desa Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras yang dikukuhkan semasa LAP di nakhodai oleh M Yunus Syam. Sementara, baru-baru ini juga dikukuhkan Batin Hitam Sungai Medang yang di pegang oleh Zainudin.

Kondisi ini, jelas berpotensi terciptanya kisruh dan kebingungan terhadap anak kemenakan dalam kawasan Pebatinan Hitam Sungai Medang. Dan menjadi tugas berat pengurus LAP untuk melakukan penertiban terhadap kisruh dan dualisme pemangku adat dalam kawasan Petalangan ini.

Ketua LKAM Pelalawan, T Edi Sabli saat dikonfirmasi melalui telpon seluler tak bisa dihubungi.***