Senin, Warga Riau Eks Gafatar Dibawa Pulang

Senin, Warga Riau Eks Gafatar Dibawa Pulang

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Dinas Sosial Provinsi Riau merencanakan akan membawa pulang warga Riau eks Gerakan Fajar Nusantara, yang hingga saat ini masih berada di Jakarta.

Untuk mengangkut mantan anggota organisasi terlarang itu, Dinas Sosial telah menyiapkan empat unit bus.
"Bila tak ada aral melintang, Senin (8/2) kita

Senin
bawa pulang dengan empat bus," terang Kepala Dinas Sosial Riau, Syarifuddin, Jumat (5/2).

Dikatakan, sebelum dibawa pulang, mereka akan didata terlebih dahulu oleh Kementerian Sosial.

"Dari informasi sementara warga kita yang awalnya 135 orang, berkurang sekitar 20 orang karena sudah diambil oleh keluarganya yang ada di Jakarta. Jadi kita sudah siapkan bus untuk menjemput mereka pulang ke Riau. Tim kita berangkat besok (hari ini red), Senin mereka pulang," terangnya.

Ditambahkannya, semakin berkurangnya warga Riau eks Gafatar yang masih berada di Jakarta, tentu akan semakin mempermudah petugas Disos Riau. "Kalau semakin sedikit mereka di sana, kita usahakan mereka pulang dengan pesawat. Tapi kita lihat kondisi dulu, tim kita yang ada nanti akan mendata, kita sudah siapkan tim medis, keamanan dan Dissos yang akan menjemput mereka," jelasnya.

Sesampainya nanti di Pekanbaru, seluruh warga Riau Riau tersebut akan diinapkan di Asrama Haji Rumbai. Selama beberapa hari berada di tempat itu, warga Riau eks Gafatar tersebut akan diberikan pembinaan, baik dari Dissos, Kesbangpol dan tokoh agama.

"Dengan demikian, kita harap mereka bisa kembali ke masyarakat seperti sedia kala dan masyarakat juga bisa kembali menerima mereka," harapnya.


Dana Tak Terduga
Terkait anggaran untuk pemulangan warga Riau eks Gafatar tersebut, Ketua Komisi E DPRD Riau, Masnur, mengatakan, pihaknya mengajukan anggaran dari sektor Dana Tak Terduga, yang dianggarkan dalam APBD Riau tahun 2016.

"Yang dibutuhkan sekitar Rp350 juta, jadi kita ambil dari Dana Tak Terduga. Untuk tahun ini, anggaran sektor ini mencapai Rp10 miliar," terangnya.  

Sementara terkait anggaran Disos Riau yang ada sebesar Rp80 juta, Masnur mengatakan dana itu tersebut tidak akan diotak-atik. Karena sesuai peruntukannya, dana digunakan untuk bencana sosial.
"Biarkan dana bencana sosial Rp80 juta yang dianggarkan APBN itu stand by, kalau ada bencana sosial lain terjadi lagi itu yang digunakan," ujar Masnur.

Setelah sampai ke Pekanbaru, warga Riau eks Gafatar itu akan diberi pembinaan. Materinya melingkupi kebangsaan, agama, ideologi dan cinta Tanah Air. Sedangkan yang memberikan materi adalah pihak berkompeten seperti dari Korem 031/Wirabima, MUI Riau dan pihak berkompeten lainnya.

"Kita minta seminggu dilakukan pembinaan. Jadi saat diserahkan kepada pemerintah daerah asal mereka, urusan ke depannya bisa lebih mudah," ujarnya. (nur, rud)